KARAWANG

Konten Tawuran Picu Kekerasan Pelajar

KARAWANG, RAKA – Maraknya konten aksi tawuran di Youtobe membuat beberapa anak-anak terkadang mengikuti aksi perbuatan tersebut. Menanggapi maraknya konten video tersebut, Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Karawang Iksan Maulana mengungkapkan, di era digital seperti sekarang ini arus keterbukaan informasi tak bisa dibendung, orang bisa dengan bebas membuat konten apapun yang mudah diakses melalui sosmed oleh banyak orang, baik yang positif maupun negatif. “Maka perlu perhatian dari berbagai pihak, diantara yang berhubungan dengan anak barangkali peran orang tua atau keluarga terdekat yang harus memonitor apa yang diakses oleh anak melalui smartphonenya. Ada fitur history di setiap platform digital, cek disitu,” kata Ikhsan yang juga wakil ketua DPD KNPI Karawang.

Iksan pun menambahkan perlu ada dorongan moril terhadap anak untuk meningkatkan kesadaran, mengenai apa saja yang boleh atau tidak boleh dilakukan sebagai makhluk sosial. “Tentunya orang tua dan keluarga harus mengajarkan kepada anak sejak dini, agar bisa menggunakan smartphone nya untuk yang baik,” tambah Ikhsan.

Seorang siswa SMAN 1 Lemahabang Wadas, Ade Novia menanggapi banyaknya konten anak-anak bangga dengan tawuran dan mengajak tawuran, itu jelas sangat tidak baik. “Tergantung keindividunya juga sih, kalau anak yang bisa bedain mana baik dan buruk pasti mereka bisa menyaring konten yang mereka tonton dan tidak gampang terpengaruh,” ungkap gadis berusia 17 tahun ini.

Ade pun menjelaskan, orangtua dan guru sangat memiliki peranan penting. Terlebih sekarang milenial menghadapi dunia digital. “Orangtua dan guru perlu intens mengawasi anak-anak nya dan murid-muridnya dengan ketat agar mereka tidak menirukan perbuatan itu,” pungkasnya.

Putri Mega Hidayat, guru SMAN 1 Klari mengatakan, konten-kontek tawuran yang beredar di YouTube memang sangat meresahkan dan menjadi pengaruh buruk bagi anak-anak. Tentu bukan hanya tugas dari guru dan orangtua saja, namun tugas semua stakeholder termasuk pemerintah. “Seharusnya pemerintah tegas memblokir konten-konten yang negatif seperti tawuran, ataupun konten yang negatif,” tandasnya. (cr8)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button