Korban Patuk Ular Telat Dibawa ke RS, Kondisi Lemah, Racun Sudah Menjalar
KARAWANG, RAKA – Zaskia Nur Fajar (16), warga Poponcol Kaler, Jalan Bunut Kertayasa RT 05/RW 05, Kelurahan Karawang Kulon, dilarikan ke rumah sakit karena terkena gigitan ular.
Hendra Komara, ayah korban menyampaikan, sang anak di gigit ular pada Minggu (6/2), namun ia tidak langsung memeriksakan ke rumah sakit, karena takut dan bingung untuk biaya pengobatan. Ia sebelumnya telah melaporkan ke pihak RT dan RW, namun tidak memperoleh respon apapun. Kemudian sang anak menghubungi ketua Komunitas Rescue Ambulance Karawang (RAK) untuk meminta pertolongan. Setelah itu anggota komunitas datang ke lokasi untuk membantu. Selain komunitas RAK, Komunitas Karawang Tanggap Peduli pun ikut membantu. “Kejadiannya itu anak saya lagi santai, posisinya lagi tiduran dan dia liat ular warna item di bawah lemari terus matuk tangannya. Saya udah nyari tapi ularnya udah gak ada. Sudah lapor ke RT dan RW tapi gak ada tindakan apapun. Akhirnya anak saya menelpon temennya yang di Komunitas Rescue Ambulance Karawang,” ujarnya, Kamis (10/2).
Fadhil Dermansyah, ketua Komunitas Rescue Ambulance Karawang (RAK) menyampaikan, ia telah menghubungi pihak Damkar untuk meminta bantuan mencari ular tersebut. Ia pun meminta bantuan kepada komunitas lain untuk membawa korban menggunakan ambulans. “Kia yang menelpon saya tadi dan saya langsung meluncur ke lokasi dengan tim. Saya lihat kondisinya memang sudah sangat lemah. Sudah minta bantuan juga ke Damkar buat di cari ularnya. Karena kami tidak punya ambulans, akhirnya saya juga menghubungi komunitas lain,” ungkapnya.
Tim dari komunitas Karawang Tanggap Peduli (KTP) datang terlambat ke lokasi. Hingga akhirnya korban dibawa dengan menggunakan mobil pribadi milik tetangga. Kondisi korban saat tiba di rumah sakit mengalami sesak nafas. Petugas langsung memasangkan selang oksigen dan infus. Saat di ruangan pun korban mengelurakan busa dari mulut. Pihak keluarga menguatkan korban agar tetap bertahan. Hal ini karena kondisi korban terus menurun. Racun ular pun telah menyebar ke seluruh bagian tubuh. “Alhamdulillah tadi ada tetangga yang membantu dan kami langsung bawa pakai mobil. Tadi saya dipanggil sama suster diberitahu kalau racun sudah ke seluruh tubuh karena telat ditangani. Saya dan istri berusaha memberikan semangat dan membisikkan kalimat istighfar agar dia tidak menyerah dengan kondisi,” tutur Hendra Komara, ayah korban.
Euis, anggota KTP dan staf RSUD tetap memantau hingga proses administrasi dan pendaftaran selesai. Hal ini bertujan agar tidak ada kendala apapun saat pendaftaran. “KTP dari orang tuanya kirim melalui ke japri saya sama yang antar ke RSUD,” pungkas Euis. (nad)