KARAWANG

Kreatif, Daun Kering Diukir Hingga Berbentuk

KARAWANG, RAKA – Di tangan orang kreatif, apapun bisa jadi barang bernilai. Contohnya, daun kering yang sering kita temukan menjadi tumpukan sampah, di tangah Tata Miharja (40), diubah menjadi karya seni yang indah dan bernilai ekonomi tinggi.
Tata, warga Desa Cimahi, Kecamatan Klari ini, memulai usaha ini sejak tahun 2019 setelah dia diberhentikan oleh perusahaan di masa pandemi Covid-19. Terinsiparasi dari media sosial, kemudian dia mencoba membuat ukuran dari daun kering dan hingga kini usahanya tersebut terus berkembang. “Kalau untuk bikin karya daun kering sudah cukup lama dari awal tahun 2019. Saya kirim ke beberapa media sosial, kemudian ada yang minat dan mulai membuat pesanan. Inspirasi saya melihat dari youtube orang luar negeri dan salah satu aplikasi,” ujarnya, baru-baru ini.
Daun yang digunakan berupa daun ketapang. Proses pembuatan di mulai dari tahap merebus daun hingga layu. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan press daun sampai kering. Selanjutnya ia memberikan clear untuk meningkatkan ketahanan produk. “Saya pakai jenis daun ketapang, kita rebus terlebih dahulu sampai daun layu kemudian di press menggunakan triplek sampai kering. Kita menggunakan clear juga untuk ketahanan produk. Saya mencari daun yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu mudah,” tambahnya.
Sejauh ini ia mengukir bentuk wajah, wayang, tulisan. Kendala yang dialami terletak pada proses pemotongan dan pengukiran. Ketika memotong bagian yang terkecil dengan sistem salah, maka daun terputus. “Saya lebih mengukir bentuk wajah, tulisan Allah, nabi Muhammad. Kendalanya waktu pemotongan dan pengukiran di bagian yang kecil itu rapuh dan sobek. Saat kita salah menekuk pisau akan putus, saya pakai cutter khusus saat mengukir,” imbuhnya.
Pemasaran produk hingga sekarang telah dikirimkan hingga kota Indramayu. Harga yang diberikan mulai dari 50 ribu sampai 500 ribu. Proses pembuatan hanya membutuhkan waktu selama satu hari. “Ada beberapa orang dari luar kota yang beli tapi pengiriman barang sesuai dengan pesanan. Satu hari selesai untuk proses pembuatan. Harga disesuaikan dengan tingkat kerumitan ukiran, saya jual dari harga 50 ribu sampai 500 ribu. Meski begitu harga tetap disesuaikan dengan tingkat kerumitan. Mudah-mudahan produk saya bisa terjual hingga ke tingkat nasional,” tutupnya. (nad)

Related Articles

Back to top button