KARAWANG

Kuota Honor Guru DTA Masih Kurang

  • Pencairan Mulai 6 Mei

KARAWANG, RAKA – Pemerintah daerah (Pemda) Karawang akan mulai memberikan honor daerah (Honda) bagi guru ngaji, guru Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA), Raudlatul Atfhal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Taman Pendidikan Alquran (TPQ). Bantuan ini rutin diberikan saat Ramadan, hanya pemda diminta menambah kuota penerima terutama guru DTA.

Kepala DTA Bidayatul Hidayah Karawang, Abdullah Hakim mengatakan, setiap tahun guru di madrasahnya selalu mendapatn bantuan honor dari pemda, hanya saja jumlahnya belum maksimal. Dari empat guru yang mendapatkan bantuan hanya satu orang. “Kalau bisa kuotanya ditambah jangan hanya satu. Sementara di sekolah saya ada empat orang gurunya,” katanya, pada Radar Karawang, Jumat (3/5).

Diteruskannya, bantuan honor tersebut akan dicairkan 6 Mei mendatang dengan jumlah bantuan Rp1,2 juta per orang. “Saya jadwalnya Senin (6/5) di pemda pencairannya,” ucapnya.

Hakim mengapresiasi adanya bantuan ini sebagai bentuk perhatian pemda terhadap guru DTA. “Kalau bisa ditingkatkan lagi, biar lebih merata yang mendapatkannya,” pintanya.

Sebelumnya, Kasubag Bina Keagamaan Moch Zaelani mengatakan, pemberian honor daerah ini menghabiskan biaya yang cukup fantastis sebesar Rp12.891.200.000. “Tinggal nunggu SK bupati. Insya Allah dua hari sebelum Ramadan menjelang puasa (turun SK-nya),” kata.

Menurutnya, pendataan guru ngaji dan amil yang dilakukan melalui Simkesra oleh pihak desa dan diverifikasi oleh kecamatan, kemudian data diproses oleh bagian Kesra untuk dijadikan SK Bupati sebagai dasar pencairan bantuan. “Adapun untuk guru DTA, RA, MI, MTs, dan TPQ diinput oleh forum madrasah tingkat kecamatan dan diverifikasi oleh Kementrian Agama Kabupaten Karawang. Masyarakat dapat melihat data guru ngaji dan amil melalui Simkesra,” katanya.

Diteruskannya, honor dicairkan melalu BJB Cabang Karawang selama 15 hari, dalam satu hari terdapat dua kecamatan. “Kendala pasti ada. Seperti pemberkasan melalui online terkendala jaringan internet seperti di wilayah Pakis. Namun kami punya solusi operator yang di Pakis kami bawa ke pemda untuk menginput. Alhmdulillah semua berjalan lancar,” ungkapnya.(asy/rk)

Related Articles

Back to top button