
Hasil Simulasi Pemilihan DPR RI Radar Karawang
KARAWANG, RAKA – Dominasi Partai Gerindra, Partai Golkar dan PDIP kembali tampak pada hasil simulasi pemilu legislatif untuk DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Barat 7 yang meliputi Kabupaten Karawang, Purwakarta dan Bekasi.
Hasil simulasi yang dilakukan Radar Karawang tanggal 23-24 Maret 2019, ketiga partai tersebut masing-masing menempati posisi teratas secara berurutan. Partai Gerindra menempati posisi pertama dengan meraih 20,99 persen suara, disusul Partai Golkar yang meraih 18,31 persen. Sedangkan PDIP mendapat 15,04 suara.
Posisi keempat masih tetap ditempati PKB dengan perolehan 9,59 persen. Peraih suara terbanyak kelima ditempati PKS dengan 8,32 persen suara. Selanjutnya, secara berurutan Partai Demokrat dengan partai Nasdem menempati posisi keenam dan ketujuh yang masing-masing mendapatkan 5,89 persen dan 4,24 persen suara.
Hasil simulasi Pemilu 2019 yang digelar di Kabupaten Karawang, Purwakarta dan Bekasi menunjukkan hanya ada tujuh partai politik yang berhasil meraih dukungan di atas empat persen suara. Sedangkan sisanya berada di bawah empat persen.
Partai Amanat Nasional meski menempati urutan kedelapan, hanya memperoleh 3,89 persen. Begitupun dengan PPP yang perolehan suaranya 2,77 persen suara. Sedangkan posisi kesepuluh ditempati Partai Perindo yang mendapat 1,90 persen.
Partai Berkarya, PBB, Partai Hanura dan PSI secara berurutan mendapatkan 1,81 persen, 1,78 persen, 1,12 persen dan 1,00 persen suara pemilih. Dua partai lainnya, Garuda dan PKPI bahkan hanya mendapatkan 0,40 dan 0,19 persen suara.
Perolehan hasil simulasi tersebut menunjukkan, hanya ada tujuh partai politik yang mendapatkan dukungan di atas 4 persen. Sementara sisanya terancam berada di bawah ambang batas parliamentary threshold. Termasuk dua partai lama yang sebelumnya menempatkan dua kadernya di Senayan, PAN dan PPP.
Pemimpin Redaksi Radar Karawang A Taufiq Hidayat mengatakan, pelaksanaan simulasi pencoblosan surat suara DPR RI dilakukan bersamaan dengan simulasi pencoblosan surat sauara pemilihan presiden dan DPRD Provinsi. “Hasil simulasi pemilu legislatif menempatkan Partai Gerindra paling banyak dipilih. Hanya tujuh partai politik meraih suara di atas 4 persen, sisanya harus bekerja keras agar pada saat pemilu mendatang mampu melewati ambang batas agar bisa masuk senayan,” katanya, Kamis (4/4).
Dijelaskannya, surat suara DPR RI disebar ke tiap wilayah di Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Purwakarta dengan jumlah keseluruhan 4.300 sampel surat suara. “Untuk DPR RI kami sebar kertas suara di masing-masing kabupaten dengan penyebarannya secara acak,” ucapnya.
Dihubungi terpisah, Dosen FISIP Unsika Maulana Rifai menanggapi fenomena partai oposisi yang menjadi pemuncak perolehan suara pada simulasi Pemilu yang dilakukan Radar Karawang. Dia mengatakan, dominasi Gerindra secara sederhana bisa disimpulkan karena figur Prabowo.
Menurutnya, ada istilah dalam politik yang dikenal coattail effect, atau efek ekor jas. Artinya, insentif elektoral didapat oleh partai pengusung capres dalam sebuah kontestasi. Pun demikian dengan PDIP karena jokowi effect. “Banyak survei yang menyebutkan bahwa dua partai tadi akan berebut suara memenangkan festival demokrasi 5 tahunan ini,” tuturnya.
Maulana melihat, ada lima partai yang berpotensi lolos ke Senayan, di antaranya PDIP, Gerindra, Golkar, Demokrat dan PKB. Sisanya, bakal sulit melihat tingginya parliamentary threshold yang mencapai 4 persen. “Dalam pandangan saya, ada 5 partai yang berpotensi masuk Senayan. Diantaranya PDIP, Gerindra, Golkar, Demokrat, PKB. Sisanya akan sulit bersaing dengan ambang batas tadi, dengan kata lain hanya bermain di daerah,” prediksinya. (asy/nce)