Lebaran Semakin Dekat, Jalur Mudik Belum Diperbaiki
Bupati Siap Ambil Alih Jika Provinsi Tidak Sanggup

KARAWANG, RAKA- Target perbaikan jalur Provinsi di Karawang yang seharusnya dimulai pada 12 Maret 2025, ternyata meleset. Hingga Senin (17/3), berdasarkan pantauan di lapangan, belum terlihat adanya aktivitas perbaikan di jalur-jalur vital yang akan digunakan pemudik lebaran.
Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, menyatakan kekhawatirannya terhadap keterlambatan ini. Ia menegaskan bahwa perbaikan jalur provinsi seperti Badami-Loji, Curug-Kosambi, serta jalur pusat dari Jalan Baru hingga Cikampek dan Cikalong harus segera dipercepat.
“Saya sudah sampaikan ke Kadis PUPR Provinsi dan PPK 1, agar perbaikan bisa selesai sebelum tanggal 25 Maret 2025,” ujar Aep, Senin (17/3).
Jika PPK 1 tidak mampu menyelesaikan perbaikan sesuai target, Aep menegaskan akan mengambil langkah memperbaiki jalur tersebut menggunakan anggaran pemerintah kabupaten.
“Kalau PPK 1 tidak bisa mengerjakan, Insya Allah saya akan segera koordinasi dengan Kadis PUPR Kabupaten untuk melakukan perbaikan darurat, khususnya menutup lubang-lubang di wilayah Klari, Cikampek, hingga Cikalong,” tegasnya.
Baca Juga : Enam Guru PNS Rajin Bolos, Siap-siap Kena Sanksi
Menurut Aep, lubang-lubang di jalur tersebut memang tidak besar, namun berisiko mengganggu keselamatan pemudik. “Lubangnya mungkin hanya 20-40 cm, tapi tetap harus ditangani segera,” tambahnya.
Bupati Aep berharap seluruh pihak terkait dapat bergerak cepat untuk menyelesaikan perbaikan jalur sebelum puncak arus mudik. “Kami ingin memastikan pemudik yang melintasi Karawang bisa merasa aman dan nyaman,” timpalnya.
Selain fokus pada perbaikan jalur, Bupati Aep memastikan kesiapan posko pemudik di sejumlah titik strategis. Posko akan ditempatkan di jalur arteri seperti Tanjungpura, Jalan Baru, Klari, Cikampek, serta di jalur alternatif dari Lamaran, Telagasari, hingga Karasak.
“Setiap posko wajib dilengkapi tenaga kesehatan dari puskesmas dan ambulans. Saya juga sudah minta Kadishub untuk mengecek kesiapan rambu-rambu dan penerangan jalan umum (PJU), terutama dari Johar hingga Karasak,” jelasnya.
Aep memprediksi adanya peningkatan arus mudik tahun ini sekitar 30 persen. “Libur panjang dari pemerintah pusat membuat pemudik punya waktu lebih fleksibel. Tapi justru itu yang harus kami antisipasi dengan memastikan jalur dan fasilitas siap,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Aep juga kembali menegaskan larangan penggunaan mobil dinas untuk mudik. “Mobil dinas tidak boleh digunakan untuk mudik, kecuali untuk keperluan mendesak seperti sakit atau tidak memiliki kendaraan pribadi. Kalau digunakan tanpa alasan mendesak, itu tidak diperbolehkan,” tegasnya. (uty)