HEADLINEKARAWANG

Lumba-lumba Mati di Laut Karawang

KARAWANG, RAKA- Nelayan di perairan Pusakajaya Utara 3, Kecamatan Cilebar, menemukan seekor lumba-lumba dalam keadaan mati, Sabtu (17/8). Diduga, lumba-lumba ini mati dampak dari tumpahan minyak mentah milik Pertamina di tengah laut Karawang.

Ketua Karawang Explore Hadid Suherman mengatakan, pencemaran minyak ini tidak hanya mengancam permukaan laut dan tambak-tambak, tetapi juga terumbu karang. Menurut Hadid, berdasarkan observasi yang dilakukan oleh para penyelam Karawang Explore, saat ini kondisi terumbu karang di Karawang masih aman. Namun saat arah angin berubah keadaan akan berbeda. Pasalnya, ancaman minyak mentah dari sumur blok YYA-1 milik Pertamina ONWJ itu bisa mengancam terumbu karang jika musim angin laut berubah arah. “Saat ini angin laut masih mengarah ke wilayah barat, tetapi jika angin laut sudah mengarah ke wilayah timur, maka ancaman terhadap terumbu karang akan terjadi,” ujar dia.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Wawan Setiawan membenarkan adanya lumba-lumba yang mati di perairan Karawang. Menurutnya, kematian lumba-lumba tersebut sudah diketahui oleh pihak Pertamina. “Info dari PHE NOWJ, lumba-lumba yang mati sudah dikordinasikan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pada hari Sabtu (17/8) malam, tim Kementerian Kelautan dan Perikanan ke lokasi untuk melihat bangkai dan lokasi lumba-lumba,” katanya.

Tak hanya itu, lanjut Wawan, tim kementerian juga akan mengambil spesimen untuk dilakukan penyelidikan. “Selanjutnya pengambilan spesimen dilakukan hari Minggu oleh tim kementerian,” pungkasnya. (nce/jpg)

Related Articles

Back to top button