Mahasiswa Manajemen dari 51 Kampus Kumpul di UBP
KARAWANG, RAKA – Himpunan Mahasiswa Manajemen Indonesia (HMMI) menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) ke-XI di aula gedung Rektorat Universitas Buana Perjuangan (UBP) Kabupaten Karawang, Rabu (23/3) hingga Jumat (25/3).
Rapat kerja HMMI melibatkan 51 universitas dengan jumlah peserta sebanyak 173. Materi yang disampaikan tentang nasional leadership training serta HMMI preneur. Dzulkifki Kalla, Ketua umum HMMI memaparkan, program LNT memiliki tujuan untuk meningkatkan kapasitas dari setiap anggota. “HMMI preneur tujuannya untuk menghimpun jiwa leadership anggota untuk berwirausaha. Nanti hasilnya di bidang usaha karena kami bergerak di bidang entrepreneur sesuai dengan surat keterangan yang telah terdaftar di Kementrian Dalam Negeri,” ujarnya, Rabu (23/3).
Ia menambahkan, poin selanjutnya yang dibahas yakni isu nasional. Salah satunya yakni pemindahan ibu kota negara (IKN). Selain itu ada pula membahas tentang meningkatnya harga minyak goreng di Indonesia saat ini. Pemilihan UBP sebagai tempat pelaksanaan karena adanya amanah saat kongres HMMI di Samarinda. “Melalui kajian strategis di bidang HMMI kita tindak lanjut terkait dengan persoalan IKN, termasuk ekonomi dan minyak langka kita bahas juga nanti di rakernas. Kedua karena konsentrasi kami di luar Jabodetabek adalah industrialisasi yang ada di Karawang. Sehingga pressure masa kita adalah untuk melihat konsentrasi pemkab di luar Jabodetabek,” ungkapnya.
Candra Rahmatullah, ketua Himpunan Mahasiswa Manajemen UBP Karawang memaparkan, kegiatan tersebut pun sebagai tempat silaturahmi mahasiswa manajemen seluruh Indonesia. Ia menambahkan jika mahasiswa perlu mempersiapkan diri untuk Indonesia emas di tahun 2045. Ia merasa bangga dapat menjadi tuan rumah pelaksanaan rapat kerja nasional ke IX. Hal itu dikarenakan dapat membawa nama harum UBP di tingkat nasional. “Kalau kita tidak memiliki sikap untuk menghadapi bonus demografi tersebut, kita gak akan jadi apa-apa. Alhamdulillah ada rasa bangga tersendiri buat saya, karena bisa jadi tuan rumah, apalagi UBP ini masih bisa dibilang kampus baru,” pungkasnya. (nad)