
KOTABARU RAKA- Untuk menunggu waktu berbuka puasa serta dalam menjaga kesehatan, pemuda yang tergabung dalam Kotabaru Skateboarding melakukan olahraga skateboard di sekitar lapangan Kecamatan Kotabaru, Minggu (2/3) sore.
Salah anggota Kotabaru Skateboarding Bagus (17) mengatakan, untuk menunggu waktu berbuka puasa dirinya bersama teman-temannya yang tergabung dalam Kotabaru Skateboarding melakukan olahraga skateboard.
“Ya, dari pada diem atau jalan-jalan bikin macet mendingan menunggu waktu magrib bermain skateboard. Biasanya kalau bermain skateboard waktu engga kerasa, nanti tiba-tiba magrib saja,” katanya, kepada Radar Karawang, Minggu (2/3).
Selain untuk menunggu waktu berbuka puasa, sambungnya, bermain skateboard juga untuk menjaga badan tetap sehat terutama di bulan Ramadan. Menurutnya, dalam menjaga kesehatan dalam Minggu dia minimal dua kali melakukan olahraga skateboard.
“Adapun memilih olahraga skateboard karena banyak pelajaran yang didapatkan dan sudah menjadi hobi. Karena dalam bermain skateboard kita tidak langsung bisa, kita perlu banyak sabar dan berhati-hati,” paparnya.
Sementara itu, anggota Kotabaru Skateboarding Enjang (18) mengatakan, untuk mengisi waktu luang dan menunggu berbuka puasa dirinya bersama teman-temannya memilih untuk bermain skateboard.
“Semua yang bermain skateboard ini sudah menjadi hobi dan untuk menjaga kebugaran juga, meskipun sedang berpuasa kami tetap bermain skateboard sambil menunggu waktu magrib. Kami pun akan melakukan buka bersama juga,” paparnya.
Baca Juga : Program PTSL Dihentikan Sementara
Disampaikannya, adapun alasan lebih memilih melakukan olahraga skateboard karena salah satu olahraga yang sangat menantang. Untuk mempunyai skill dalam bermain skateboard tidak sedikit pemain skateboard mengalami kecelakaan dan cedera.
“Saya juga sering mengalami kecelakaan biasanya bagian kaki keseleo. Kalau keseleo biasanya diurut dan ketika sudah sembuh tetap bermain lagi dan tidak membuat trauma. Kalau sudah hobi meskipun resikonya tinggi tetap dilakukan,” tutupnya. (zal)