HEADLINEKARAWANG

Menyentuh Kesadaran Masyarakat Lewat Literasi

SANTAI: Sejumlah peserta pembuatan cerpen sedang berbincang santai di sela istirahat.

Dosen Sastra Lawan Pandemi dengan Cerpen

KARAWANG, RAKA – Sebuah karya sastra kerap mampu membawa nilai dan pesan bagi pembacanya. Begitupun dengan cerpen, terlebih dalam situasi pandemi Covid-19 ini dapat menjadi media alternatif untuk menyampaikan pesan-pesan terkait pandemi.

Sebab itulah sejumlah dosen Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) bersama Forum Taman Baca Masyatakat (FTBM) Karawang mengadakan kegiatan pelatihan apresiasi dan menulis cerpen tema pandemi Covid-19 untuk meningkatkan kesadaran pencegahan penyebaran Covid-19, di Kampung Budaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Minggu (6/12).

Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Ferina Meliasanti, menyampaikan sastra dapat membawa perubahan kesadaran sosial bagi khalayak, dalam kasus pandemi ini menyadarkan bahwa seseorang tidak bisa bertindak egois memikirkan keselamatannya sendiri. Persoalan moralitas memang tidak bisa diubah begitu saja, karena berkenaan dengan perilaku. Meski demikian, moralitas seseorang bisa diubah secara bertahap salah satunya dengan karya sastra. “Karena nilai (baik)-nya itu menempel bersama gagasan pengarangnya,” terangnya selepas jadi pembicara dalam kegiatan tersebut.

Nilai-nilai moralitas yang dibawa karya sastra bisa berupa toleransi terhadap sesama, misalnya dalam menyikapi keluarga pasien Covid-19. Karya sastra dapat lebih menyentuh dan membangun kesadaran moralitas, karena sastra itu sendiri merupakan refleksi dari realitas kehidupan. “Supaya muncul kesadaran itu, kenapa dimulai dengan apresiasi? bahwa seni, budaya, dan sastra punya nilai yang bisa kita jadikan senjata untuk melakukan perubahan,” paparnya.

Ferina mengatakan, kegiatan ini sebagai agenda pengabdian masyarakat (abdimas) yang juga kewajibannya sebagai dosen. Sebelumnya, Ferina telah melakukan penelitian bersama dosen lainnya yakni Dian Hartati dan Wienike Dinar Pratiwi terhadap karya cerpen dengan tema Covid-19. Dalam kegiatan ini juga diadakan workshop menulis cerpen tema Covid-19 yang nantinya karya para peserta akan dirangkum dalam sebuah buku digital.

Kegiatan ini melibatkan para relawan TBM karena mereka bersentuhan langsung dengan masyarakat, bahkan sampai daerah pelosok. Diharapkan para peserta dapat menyebarkan nilai positif ini di tempat mereka masing-masing, atau bahkan membuat karya cerpen sendiri bertema Covid-19. “Lewat literasi, bukan hanya melek informasi tapi tumbuh kesadaran bahwa dengan kondisi pandemi seperti ini, kita harus bisa menyadarkan bahwa segala tindakan kita tidak merugikan orang lain, dan menghambat pencegahan Covid-19,” ucapnya.

Sekretaris FTBM Karawang Sinta Gisthi Ardhiani mengatakan, pelatihan seperti ini memang dibutuhkan para relawan TBM. Literasi salah satunya kepenulisan menjadi bagian tak terpisahkan dari kegiatan mereka. Diharapkan kegiatan ini mampu memantik para peserta untuk membuat cerpen dengan referensi lingkungannya masing-masing. “Ini bisa mendukung kita untuk tetap maju, dan termotivasi tetap berkegiatan,” ujarnya.

Ia juga berharap para peserta pelatihan ini dapat meninggalkan jejak berupa karya sastra yang bisa menjadi motivasi untuk generasi berikutnya. Apalagi terkait pandemi, bisa memberi pemahaman lebih kepada orang lain. “Ya meskipun pesertanya terbatas semoga menjadi berkualitas,” pungkasnya. (din)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button