KARAWANG

Mudik Dilarang Agen Bus Tetap Diburu

BUKA PELAYANAN: Agen bus di Karawang tetap buka pelayanan meskipun mudik dilarang oleh pemerintah, soalnya masih banyak masyarakat yang menanyakan harga tiket dan syarat keberangkatan bus.

Sebagian Tiket Sudah Habis

KARAWANG, RAKA – Pemerintah telah mengeluarkan larangan mudik lebaran tahun ini. Tapi, agen bus di Karawang masih diburu oleh masyarakat yang berencana pulang kampung.

Larangan mudik yang telah diterapkan oleh pemerintah tidak menyurutkan antusias masyarakat. Hal ini terbukti dari masih banyak masyarakat yang bertanya kepada agen bus mengenai jadwal keberangkatan angkutan. Dalam sehari terdapat lebih dari 20 orang yang telah bertanya. Pertanyaan yang sering diperoleh yakni harga bus dan persyaratan dari pihak agen. “Sekarang udah banyak yang tanya-tanya ke saya,” ujar Lukman Harun, pengelola agen bus Handoyo dan Pahala Kencana, Minggu (11/4).

Hingga sekarang agen bus belum menyediakan persyaratan. Tiket yang habis terjual mayoritas menuju Bali dan Jawa Tengah. Saat nanti masyarakat ada yang bersikeras untuk membeli tiket, maka pihak agen akan meminta surat rapid ataupun swab. “Harga paling murah untuk bus Handoyo pada hari kerja sebesar 175 ribu,” paparnya.

Kelas sweet class bus harga sebesar Rp350 ribu. Harga ini disesuaikan dengan fasilitas yang diberikan. Kursi pun hanya ada 21 bangku. Protokol kesehatan juga sangat ketat. “Harga ini pun sama dengan bus Pahala Kencana,” terangnya.
Selama pandemi pihak agen mengalami penurunan keuntungan. Bahkan sempat ditinggal oleh pengelola sebelumnya. Harapan yang ia inginkan yakni agar pandemi cepat berlalu. Kemudian jasa perjalanan dapat bangkit kembali. “Harapan ke depannya semoga pandemi bisa cepat hilang,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua PWNU Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatullah meminta pemerintah agar mengkaji ulang kebijakan pelarangan mudik lebaran tahun ini. Ada beberapa pertimbangan yang dikemukakan, salah satunya mengenai dibukanya kran pariwisata. “Saya sependapat dengan teman-teman PWNU Jawa Timur terkait untuk dikaji ulang larangan mudik ini. Harus dikaji ulang secara komprehensif, baik penyebaran virusnya maupun secara ekonomi, bahkan dikaitkan dengan kebijakan-kebijakan yang lain,” katanya, baru-baru ini.

Menurut kiai yang akrab disapa Gus Hasan ini, jangan sampai kebijakan tersebut bertolak belakang dengan kebijakan pemerintah yang lain. Misalnya di satu sisi pemerintah melarang mudik, di sisi lain membuka kran sektor pariwisata yang mulai digalakkan. Pasalnya kedua hal itu ada hilir mudik manusia. Gus Hasan menenggarai tujuan dibukanya kran pariwisata untuk daerah-daerah tertentu adalah upaya pemerintah untuk memicu kembali gairah ekonomi di masyarakat yang semakin lesu. Pasalnya Covid-19 ini tidak hanya berdampak pada kesehatan semata, tapi juga ekonomi. “Saat ini bukan berbicara maslahat dan mudarat, tapi dua-duanya mudarat karena dampak Covid-19 ini tidak hanya sekadar berdampak pada kesehatan, tapi juga ekonomi,” pungkasnya. (cr6/asy)

Related Articles

Back to top button