Muhamad Al Hafiz, Raih Medali Perak Matematika Tingkat InternasionalDapat Tantangan dari Orangtua
KARAWANG, RAKA – Siswa kelas II di SD Negeri Karawang Kulon II Kabupaten Karawang baru saja meraih medali perak dalam perlombaan matematika tingkat internasional di ajang BBC Big Bay Cup.
Muhamad Al Hafiz, siswa SDN Karawang Kulon II menyampaikan, awal mula suka matematika berasal dari keinginan untuk dapat naik pesawat. Ketika mengatakan keinginan itu kepada orangtua, ia mendapatkan tantangan dapat menaklukan soal matematika dan rajin belajar. Selanjutnya ia mulai memberanikan diri untuk ikut berbagai macam perlombaan. Sebelum mendapatkan prestasi tingkat internasional, ia pun pernah mengalami kekalahan. “Saat mulai sekolah kelas 1, karena awal mula aku sering lihat di YouTube orang naik pesawat terus aku mau dan minta ke papa. Kata papa kalau mau naik pesawat harus sering belajar setiap hari supaya bisa ikut olimpiade. Pertama ikut lomba itu aku dapat juara dua, dan akhirnya diajak sama guru untuk ikut Singapur Match Contesition tapi kalah,” ujarnya, Selasa (26/3).
Setelah mengalami kekalahan, kemudian ia diberikan latihan soal matematika secara terus menerus setiap hari oleh orangtua. Hal ini untuk melatih dan mengasah kemampuan matematika. Setelah terbiasa dengan latihan mengerjakan soal, ia kembali mengikuti perlombaan tingkat internasional pada 14 hingga 19 Maret 2024 di Macau. Kali ini ia berhasil membawa prestasi medali perak. Tidak hanya berhenti di perlombaan itu saja. Ia juga telah mengikuti 3 perlombaan lainnya sekaligus. “Kemudian papa penasaran abis itu drilling soal lalu ikut lomba yang lainnya lagi dan menang terus menerus. Saya dapat perak di tingkat internasional, di Macau tanggal 14 Maret sampai 19 Maret 2024. Saya tidak merasa sulit justru merasa seru. Kemarin soalnya dari kelas 2 sampai SMA. Saya sudah lolos Thopas, Omas, KMNR,” tambahnya.
Wahyu Wijanarko, ayah Hafiz mengungkapkan, sumber inspirasi diperoleh dari cara mengajar salah satu profesor. Ia menegaskan jika tidak terdapat anak yang bodoh di dunia ini. Ketika ingin berusaha maka akan dapat meraih cita-cita dan impian. “Bidang matematika saya mengarahkannya ke olimpiade karena untuk mengubah hidup harus mulai dari diri sendiri. Saya membiasakan untuk drilling soal agar dia terbiasa dengan soal yang susah. Saya terinspirasi dari Profesor Yohanes Surya, waktu saya menonton tayangannya itu meminta kepada 10 anak terbodoh di Papua untuk dijadikan juara dunia dan akhirnya dibuktikan. Tidak ada anak yang bodoh, hanya ada anak yang malas kalau kita mau berusaha sudah pasti kita bisa meraihnya,” ungkapnya.
Wahyu memberikan latihan soal matematika sejak Hafiz duduk di bangku kelas 1. Materi yang diberikan mulai dari hitung cepat hingga soal olimpiade. Ia menambahkan jika Hafiz dapat langsung mengetahui hasil dari perkalian dengan 4 hingga 5 angka sekaligus. Teknik yang ia ajarkan berupa fingermatch. Saat ini Hafiz sedang menunggu hasil dari perlombaan KMNR. “Saya didik dari awal kelas 1, mulai dari hitung cepat terus kita lanjut ke soal-soal olimpiade dan materi sekolah dasar pada umumnya. Omnas dan Thopas pemenangnya akan liburan ke Singapura, Thailand dan Malaysia. Kalau KMNR hanya itu memberikan tantangan diri sendiri, ketika bisa mengerjakan soal sampai level nasional berarti akan bisa mengerjakan materi tingkat internasional karena materinya hampir sama. Pengumuman nasionalnya di tanggal 28 Maret ini, kalau tingkat provinsinya sudah diselenggarakan di Cikarang.
Ia melanjutkan agar pemerintah dapat lebih aktif dalam memberikan dukungan kepada anak-anak. Kemudian agar diberikan CSR bagi anak-anak yang ingin mengikuti perlombaan. Ia mengaku telah mendapatkan dukungan dari Disdikpora ketika anak tersebut mengikuti lomba di Macau. “Final Thopas di Bekasi di Bulan Mei nanti belum menentukan tanggalnya, kalau Omnas di Surabaya untuk finalnya tanggal 22 dan 23 Juni. Saya harapannya agar pemerintah lebih peduli lagi untuk bidang pendidikan agar anak-anak diberikan jalan, karena biaya untuk tingkat internasional sangat besar. Semoga pemerintah memberikan CSR, alhamdulillah kemarin mendapatkan dukungan dari dinas pendidikan, pemuda dan olahraga,” tutupnya. (nad)