Karawang
Trending

Nasmi, Petugas Kesehatan yang Dikenal Ramah

Pergi Terlalu Cepat Usai Tertabrak Truk Hebel

radarkarawang.id – Pagi itu, langit di Karawang masih memeluk embun. Seperti biasa, Nasmi (40), petugas kesehatan yang dikenal ramah di lingkungannya, pulang setelah semalam berjaga di Puskesmas Purwasari.

Suaminya sudah menunggu di depan kantor, menjemputnya dengan sepeda motor untuk pulang ke rumah di Desa Wadas, Telukjambe Timur.

Tapi siapa sangka, pagi yang seharusnya hangat itu berubah menjadi mimpi buruk yang menghancurkan. Nasmi tewas setelah truk yang membawa bata hebel mundur menabrak motornya yang ada di belakang truk.

Baca Juga : Angka Cerai Karawang Kota Tertinggi

“Dia orangnya baik. Nggak pernah ngeluh, selalu senyum walau capek pulang jaga malam,” kata Sumiyati, Kader KB, pelayanan terpadu, kader IVA, dan kader DBD, Senin (9/4).

Dasim Maulana (46), seorang warga yang menjadi saksi mata peristiwa tragis itu, dengan suara yang tercekat saat menceritakan detik-detik kecelakaan tersebut, sambil matanya memandangi lokasi kejadian yang kini menyisakan bekas serpihan Hebeul dan luka mendalam di hati banyak orang.

Pukul 07.30, di perlintasan rel kereta api Kampung Warung Kebon, tragedi itu terjadi. Sebuah truk bermuatan batako berplat nomor T 8742 S yang di kemudikan oleh Damu Setiawan mencoba menanjak, namun tak kuat.

Tonton Juga : MAKIN BERISIK, SEMAKIN BANYAK SAWERAN

Perlahan, tubuh besi itu mulai mundur tanpa terkendali. Di belakangnya, tiga sepeda motor melintas. Dua berhasil menyelamatkan diri, tapi tidak dengan Nasmi dan suaminya.

“Saya lihat motor mereka ketabrak, terus terdorong. Suaminya jatuh duluan, kalau Nasmi terdorong ke belakang dan langsung tertindih,” ucap Dasim.

Nasmi meninggal di tempat. Suaminya mengalami luka berat, dengan kaki kiri patah dengan beberapa bagian tubuh luka-luka. Mereka berdua segera dievakuasi ke rumah sakit, namun takdir berkata lain untuk Nasmi.

Kasat Lantas Polres Karawang, AKP Abdurohman Hidayat mengatakan, truk berplat nomor T 8742 S dikemudikan Damu Setiawan, sebelum menabrak korban, sempat menghantam minibus Toyota Kijang B-7160-TH yang dikemudikan Hendra, lalu kemudian oleng kekiri hingga akhirnya menghancurkan kios kecil yang berada di depan rumah warga. “Kerugian materi sekitar Rp 50 juta,” jelasnya.

Kini, kepergian Nasmi bukan hanya menyisakan duka, tetapi juga menjadi alarm keras tentang keselamatan di jalan raya, tentang truk-truk bermuatan berlebih yang mengabaikan risiko, dan tentang nyawa yang melayang sia-sia di jalanan yang seharusnya aman.

Di Warung Kebon, pagi-pagi berikutnya tak akan pernah sama. Ada satu nama yang akan selalu dikenang dengan air mata dan doa. Nasmi, perempuan tangguh yang pergi terlalu cepat, meninggalkan kenangan abadi di tengah lalu lintas yang tak pernah peduli. (uty)

Related Articles

Back to top button