KARAWANG

Ngabuburit Sambil Ziarah ke Makam Syekh Abdurrahman

KUNJUNGI MAKAM SYEKH ABDURRAHMAN: Warga Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan berziarah ke makam Syekh Abdurrahman sambil ngabuburit.

Peziarah Memilih Bulan Maulud dan Rajab

KARAWANG, RAKA – Pada bulan Ramadan, dua makam ulama tersohor yakni Syekh Quro dan Syekh Abdurrahman yang terletak di Masjid Agung Karawang jalan Alun-alun Barat, Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, tak seperti biasanya. Karena suasana pemakaman itu terlihat sepi pengunjung dibanding bulan lainnya.

Meski seperti itu, setiap menjelang buka puasa suasana di Masjid Agung terpantau ramai dikunjungi oleh masyarakat setempat, lantaran di sana juga disediakan takjil buka puasa. Selain itu, tidak sedikit masyarakat bersama keluarganya yang ngabuburit sambil berbuka puasa di area Alun-alun Karawang.
Endang (44) warga Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan, dirinya beserta istri dan anaknya turut menghabiskan waktu menjelang buka puasa di Alun-alun Karawang. Usai melaksanakan salat magrib di Masjid Agung, Endang langsung mendatangi dua makam tersohor itu.

Endang mengaku dirinya sering singgah di Masjid Agung Karawang seperti saat melaksanakan salat Jumat, namun dirinya baru pertama kali ini melihat dua makam itu.
“Tadinya saya ke sini ngabuburit saja, tapi setelah salat magrib tiba-tiba pengen tahu makam ini,” jelasnya kepada Radar Karawang, Senin (3/5).

Setelah mengunjungi makam keramat itu, Endang mengaku kedepannya akan datang lagi untuk berziarah.
“Saya juga bukan cuma ziarah ke makam di daerah Karawang, tapi setiap tahun sering ke daerah lain juga seperti Cirebon dan Garut,” katanya.

Endang Gembol (70) Kuncen Makam Syekh Quro dan Syekh Abdurrahman mengatakan, selama bulan Ramadan ini masih terlihat masyarakat lokal maupun luar daerah yang berziarah ke makam keramat ini, tapi tidak seramai bulan biasanya.
“Kalau yang ziarah ada saja, tapi gak ramai seperti bulan Maulud dan Rajab,” ujarnya.

Endang menambahkan, makam yang berada di Masjid Agung ini adalah makam Syekh Quro dan Syekh Abdurrahman.
“Saya berani menyebut makam Syekh Quro karena sudah ada yang bertanggung jawab yaitu Habib Luthfi,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button