KARAWANG
Trending

Nyam..Nyam..Menu Makan Gratis Harus Sesuai Kesukaan Anak

KARAWANG, RAKA – Makanan bergizi gratis kembali dibagikan di Kabupaten Karawang. Kali ini di SDN Karawang Kulon II dan SMK Bhineka. Menunya tampak enak, memenuhi standar gizi dan terlihat bagus.

Berdasarkan pengamatan Radar Karawang di SDN Karawang Kulon II, anak-anak diberi sajian ayam kecap, tahu goreng, sayur buncis, nasi serta pisang. Anak-anak pun serentak menikmati sajian tersebut.

Staff Kantor Komunikasi Kepresidenan Ricky Tamba dan rombongan dari dinas terkait ikut meninjau lokasi pertama untuk pemberian makan bergizi bagi anak-anak tersebut. Hari itupun serentak dibagikan di 190 titik tersebar di 26 provinsi.

“Dengan perputaran uang harian yang terjadi melalui pasar-pasar bawah, program ini diharapkan memberikan efek berganda bagi perekonomian. Ini adalah investasi jangka panjang untuk menjadikan Indonesia sebagai negara terbesar keempat dunia pada 2045,” ujarnya Senin (6/1).

Kepala SDN Karawang Kulon II, Ali mengatakan ada sebanyak 1.463 siswa yang diberikan makan bergizi secara gratis. Pemberian tersebut dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama untuk siswa kelas 1 sampai 3 kemudian sesi ke dua untuk kelas 4 sampai 6.

“Untuk yang sesi satu sebanyak 760 siswa yang kami berikan makanan bergizi dan dibagikan pada pukul 09.00, kemudian untuk kelas yang atas sebanyak 703 akan dibagikan ketika jam 12.00 saat istirahat makan siang,” ungkapnya.

Program ini tak hanya fokus pada anak sekolah, tetapi juga menjangkau ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Hingga tahun 2025, ditargetkan ada 5.000 dapur umum yang mampu memenuhi kebutuhan gizi 20 juta penerima manfaat.

Setiap dapur umum memiliki standar ketat dengan menu bergizi yang berbeda setiap hari. Alternatif makanan seperti telor juga digunakan sebagai pengganti susu untuk memenuhi kebutuhan gizi harian.

Baca Juga : Calo Loker Program Makanan Gratis Gentayangan

Layanan dapur umum diawasi oleh tiga tenaga terlatih, yaitu Sarjana Penggerak Indonesia, ahli gizi, dan ahli akuntansi. Mereka memastikan setiap aspek, mulai dari kandungan kalori hingga manajemen stok makanan, terencana untuk jangka panjang hingga 10 tahun ke depan.

Kemudian, Yuliana, wali murid Kelas 1 mengatakan agar menu dapat disesuaikan dengan kesukaan anak-anak SD. Meski begitu dirinya tetap merasa bersyukur dengan adanya program tersebut.

“Bersyukur kita terima dulu saja, selama ini selalu membawa nasi dari rumah. Kalau dapat dari pemerintah tidak akan membawa nasi dari rumah. Kalau untuk menu seharusnya disesuaikan dengan menu anak-anak supaya tidak mubazir,” paparnya.

Arsila, siswi kelas 1A terlihat sangat lahap menyantap makanan yang diberikan. Ia mengaku rasa makanan pun enak dan tidak pernah membawa bekal nasi dari rumah. “Suka dengan menunya dan enak, tidak pernah membawa bekal nasi dari rumah,” lanjutnya

Budiman Sudjatmiko, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan menyampaikan program ini akan menyasar 82 juta masyarakat. Ia menambahkan untuk jumlah tersebut akan menjadi terbesar di dunia.

“Saya datang untuk menyaksikan aktivasi program makan bergizi gratis yang dilakukan oleh pemerintah. Program ini di beberapa negara pernah dan masih dijalankan, di Indonesia ada 82 juta orang setiap hari akan diberikan makan adalah terbesar di dunia,” tutupnya (nad)

Related Articles

Back to top button