Ojek Online Terdampak Virus Corona
SEPI: Dua orang ojol menunggu penumpang di depan RSUD Karawang.
KARAWANG, RAKA – Pandemi corona yang melanda dibeberapa daerah membuat sejumlah masyarakat memilih berdiam di rumah atau kerja di rumah. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya antisipasi dari pencegahan wabah corona. Tapi tidak, bagi sejumlah driver ojek online (ojol) yang justru masih berkeliaran di jalan guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Meski kondisi dan situasi sekarang masih mencekam akibat wabah corona, apalagi Karawang sudah ditetapkan sebagai zona merah untuk Covid-19, Kurniadi, driver ojol asal Desa Karangmulya Kecamatan Telukjambe Barat ini, masih setia menunggu order penumpang di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang. “Kalau gak kerja dan terlalu khawatir, nanti dapur kita gak ngebul dong,” jelas Kurniadi, kepada Radar Karawang, Kamis (2/4).
Kurniadi menyadari akan bahaya virus corona yang telah memakan ratusan korban di Indonesia, sehingga sesampai pulang kerja dirinya pun tidak langsung menyentuh sang buah hati atau keluarganya, melainkan dia terlibih dahulu untuk mencuci tangan. “Kita lebih baik mencegah salah satunya dengan mencuci tangan,” imbuhnya.
Bekerja di tengah wabah virus corona, bukan hal yang menguntungkan bagi driver online seperti Kurniadi ini, tapi berpengaruh pada penurunan orderan penumpang, karena banyak tempat keramaian yang sepi, bahkan siswa ataupun mahasiswa juga turut diliburkan. “Karena kebutuhan aja jadi kita berani keluar, paling banyak sekarang lima pantat (penumpang) sehari,” katanya.
Hal sama juga dikatakan Ipul, driver ojol asal Pakuncen Desa Sukaharja, dirinya mengakui terjadi penurunan drastis akibat wabah corona tersebut. Pihaknya mengaku sempat tidak mendapatkan penumpang satu pun selama seharian. Untuk mencegah dan antisipasi akan wabah virus ganas ini, Ipul berharap ada fasilitas yang diberikan oleh perusahaan seperti masker atau hand sanitizer. “Saya berharap dikasih masker, kalau sekarang belum ada,” pungkasnya. (mra)