HEADLINEKARAWANG

Omzet Pedagang Dikuras Corona

SEPI: Anak kecil sedang bermain di bibir Pantai Sedari.

KARAWANG, RAKA – Sebelum corona mewabah, para pedagang yang berjualan di wisata pantai tampak sejahtera. Jika pengunjung membludak saat libur panjang, mereka bisa membawa pulang jutaan rupiah per hari. Tapi kini kondisinya berbeda, virus corona membuat jumlah pengunjung berkurang. Itu berarti pendapatan para pedagang pun juga terkuras.

Dikatakan pedagang pakaian di Pantai Sedari, Euis (42) warga Pisangsambo, Kecamatan Tirtajaya, hampir selama lima bulan sejak virus corona mewabah, pendapatan dari penjualan pakaian oleh-oleh Pantai Sedari menurun.
“Paling sedikit bawa uang ke rumah Rp300 ribu, namanya jualan, penghasilan tidak tentu. Tapi sekarang jelas ada penurunan,” katanya kepada Radar Karawang.

Tahun sebelumnya, Euis mengaku pendapatan di waktu libur bisa memperoleh Rp5 juta per hari. Berbeda dengan pendapatan di tahun ini, paling banyak Rp2 juta.
“Gak setiap hari jualan di sini, paling hari Sabtu-Minggu atau hari-hari tertentu saja,” katanya.

Menurut Euis, jumlah pengunjung di Pantai Sedari mulai terjadi pengurangan sejak pergantian tahun baru, hal itu dikarenakan ada peristiwa tsunami di Pantai Anyer, Banten. Sehingga kemungkinan masyarakat khawatir menghabiskan waktu libur di objek wisata pantai.
“Waktu tahun baru kemarin (2020) gak terlalu ramai, mungkin orang juga masih ada ketakutan ke pantai, setelah itu ada covid, sampai sekarang pendapatan belum stabil,” ujarnya.

Tak hanya pedagang pakaian, Mistam (55) warga Dusun Tirtasari, Desa Sedari, tukang rental ban mengatakan ada penurunan jumlah penyewaan ban di tengah pandemi seperti ini. Sebelum terdampak covid-19, dia bisa membawa uang Rp1 juta pada hari-hari tertentu.
“Kalau sekarang paling banyak bawa uang Rp250 ribu, pernah juga sampai bawa Rp25 ribu doang,” katanya.

Saat disinggung soal retribusi atau pungutan untuk masyarakat yang mencari nafkah di objek wisata Pantai Sedari, Mistam mengaku tidak ada pungutan atau biaya yang harus dikeluarkan untuk pengelola.
“Kalau lagi ramai paling kita ngasih lima ribu, tapi kalau sepi kaya sekarang gak ngasih,” pungkasnya.

Sementara itu, pengunjung objek wisata Pantai Tanjungpakis, Kecamatan Pakisjaya, didominasi oleh warga luar daerah Karawang. Setiap satu pekan jumlah pengunjung di pantai tersebut tidak kurang dari 1.200 orang. Supervisor Pantai Wisata Tanjungpakis

Ajas Sudrajat mengatakan, jumlah pengunjung setiap minggunya sebanyak 1.200 hingga 1.500 pengunjung. Pihaknya mengaku dari jumlah wisatawan yang datang ke Pantai Tanjungpakis, mayoritas dari warga luar Kabupaten Karawang, hal tersebut karena letak geografis Pantai Pakis lebih dekat dengan Bekasi, ditambah objek wisata di daerah Karawang sudah semakin bertambah. “Karcis masuk Pantai Tanjungpakis sebesar Rp10 ribu per orang, hampir 70 persen pengunjung yang datang dari luar daerah,” jelasnya.

Lebih lanjut Ajas mengatakan, Pantai Tanjungpakis ini dikelola secara korporasi yaitu oleh PT JHI, pemerintah desa setempat dan pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata. Namun, pihaknya mengaku tidak mengetahui pasti soal pembagian atau pendapatan untuk pemerintah Desa Pakisjaya atau pemasukan untuk pemerintah daerah dari pendapatan hasil objek wisata alam ini.

Menurut Ajas, selama beberapa bulan pantai Tanjungpakis ditutup akibat wabah corona dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Karawang. Tapi tidak berdampak signifikan secara ekonomi terhadap 25 karyawan Pantai Tanjungpakis.
“Karena karyawan tetap dapat gaji walaupun beberapa bulan kemarin sempat ditutup,” katanya.

Saat disinggung soal gaji karyawan Pantai Tanjungpakis, Ajas mengaku sebesar UMR Karawang, meski pihaknya tidak menyebutkan nominal secara pasti. Kemudian kata dia, 99 persen karyawan adalah warga Pakisjaya.

Ajas menambahkan, setelah beberapa bulan pantai ini ditutup karena PSBB, baru sejak Sabtu (8/8) kembali dibuka, itupun dengan menerapkan protokol kesehatan sebagaimana instruksi dari Dinas Pariwisata seperti menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer dan media imbauan untuk mengikuti protokol kesehatan di tengah pandemi.
“Kita juga mengimbau agar pedagang pantai untuk menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button