SOSIALISASI: Sejumlah pihak diundang Pertamina bahas pembersihan oil spill dan kompensasi.
KARAWANG, RAKA – Pencemaran lingkungan di pesisir pantai Karawang akibat kebocoran minyak Pertamina satu tahun silam, masih belum diatasi seratus persen. Sampai saat ini masih terdapat oil spill yang tersisa di bibir pantai Karawang Utara.
Pemerhati lingkungan Dona Romdona, mengatakan sampai hari ini masih ada minyak atau oil spill yang tertimbun pasir, sehingga keadaan pesisir laut Karawang belum sepenuhnya pulih setelah dicemari limbah Pertamina. “Karena ini (oil spill) ada di dalam pasir bukan dipermukaan, terus juga di batu-batu,” jelasnya, kepada Radar Karawang, saat sosialisasi pemulihan lahan dan ekosistem tercemar minyak yang berlangsung di Rumah Makan Alam Sari kemarin Kamis (27/8).
Dona meminta, proses pemulihan pantai harus transparan sehingga diketahui oleh masyarakat. “Prinsipnya proses pemulihan ini harus diketahui secara masif oleh masyarakat, saya sebagai pemerhati lingkungan mengapresiasi itu,” ujarnya.
Dia meminta proses pemulihan pantai ini sampai tuntas dan pesisir Karawang Utara harus bersih dari pencemaran. Kata dia, untuk di wilayah Sungaibuntu, Kecamatan Pedes sendiri ditargetkan tiga bulan. “Saya berharap pulih, normal kembali, kalau dalam bahasa ini perawan kembali jangan sampai ternoda,” katanya.
Mohamad Abdul Rafik, project manager pemulihan lahan dan ekosistem terkonfirmasi minyak, mengatakan target pemulihan lahan untuk Karawang akan selesai pada Desember 2020. Namun, untuk ekosistem ditargetkan selesai pertengahan 2021. “(Karena) ekosistem konsennya banyak, memang gak gampang, jadi memang waktunya bisa satu tahun. Dan itu pasti kita mendapat arahan bimbingan dari KLHK, karena kita tidak bisa menentukan,” ujarnya.
Rafik menyebut yang saat ini dilakukan pemulihan adalah 17 persen dari sisa yang sudah dilakukan pembersihan. Hal tersebut berdasarkan hasil sampel dari ujung Cilamaya sampai Kepulauan Seribu. “Kalau berdasarkan data yang kita punya, yang masih terkontaminasi itu (di atas ambang batas) sisa tinggal 17 persen (dan) 83 persennya sudah dianggap bersih oleh KLHK,” pungkasnya. (mra)