HEADLINEKARAWANG

Pemain Barongsai Rindu Beraksi

RENGASDENGKLOK, RAKA – Tarian barongsai atau liong biasanya dipertunjukkan saat perayaan Imlek atau Cap Go Meh maupun festival tradisional dan budaya. Tapi sejak pandemi ini, komunitas Golden Kilin hanya sebatas latihan memainkan barongsai maupun liong di lingkungan Vihara Buddha Sasana, Rengasdengklok.

Menurut pantauan Minggu (31/1) sore di halaman Vihara Buddha Sasana, sejumlah anggota komunitas Golden Kilin tengah berlatih menirukan gerakan barongsai atau naga dengan penuh semengat. Ketua Komunitas Golden Kilin Dicky Septian mengatakan, latihan tarian barongsai ini sebagai persiapan menjelang perayaan Imlek. Walaupun dia belum mengetahui apakah diizinkan atau tidak untuk mementaskan barongsai pada malam tahun Imlek. “Ini juga latihannya gara-gara mau Imlek aja, kalau diizinkan maen, ya kita maen. Kalu gak diizinkan berarti kita gak main. Biasanya setiap Imlek suka main kecuali pandemi ini,” katanya di sela-sela istirahat berlatih tarian barongsai.

Lebih lanjut Dicky mengaku sudah kangen untuk bermain barongsai di acara Imlek maupun Cap Go Meh, lantaran sejak pandemi ini belum ada pentas perayaan Cap Go Meh di Karawang. Biasanya, kata dia, komunitas Golden Kilin selalu ikut bergabung meramaikan acara tersebut dengan bermain barongsai. “Lagi pandemi ini kita vakum, paling sekarang ini kita cuma latihan biasa aja,” ujarnya.

Dicky menyebut banyak manfaat yang dirasakan dalam bermain barongsai ini, selain merawat budaya atau menghormati leluhur. Bermain barongsai atau liong juga sebagai bagian dari olahraga, dan bisa untuk melatih kekompakan. “Bermain barongsai atau liong ini juga kan butuh keseimbangan, kalau gak kompak pasti jatuh,” imbuhnya.

Hal senada dikatakan anggota Komunitas Golden Kilin, Felix, mengaku rindu dengan acara Cap Go Meh yang biasa dilaksanakan dua minggu setelah Imlek. “Kita ingin pandemi ini cepet berlalu, supaya bisa ada acara Cap Go Meh lagi,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button