Pemuda Kota Doyan Ngebir
KARAWANG, RAKA – Tinggal di perkotaan tentu banyak godaan. Selain ‘kupu-kupu’ malam, minuman beralkohol adalah dua dari banyak hal yang bisa membuat pemuda keblinger.
Tengok saja botol bir yang banyak ditemukan di Taman I Love Karawang. Itu adalah satu bukti jika pemuda di Karawang kota banyak yang kecanduan alkohol. Berdasarkan pantauan Radar Karawang, tidak sulit menemukan minuman beralkohol di Karawang kota. Selain di penjual jamu, warung dekat GOR Panatayudha juga menjual minuman beralkohol segala merek.
Selain itu, tidak adanya peraturan daerah yang jelas melarang konsumsi minuman beralkohol, membuat para penjual bebas menjaring pelanggan. “Kalau lagi kumpul-kumpul pasti minum,” ujar remaja yang mengaku bernama Lebel (17).
Dia yang sudah terbiasa minum-minuman berlakohol sejak SMP kelas IX, mengaku sangat mudah membeli minuman jenis ciu. Menurutnya, para remaja sudah terbiasa dengan mabuk-mabukan. “Banyak kok yang jual,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, selain di tukang jamu, ciu juga dijual di toko kelontong. Namun, dia enggan merinci dengan jelas toko yang dimaksud. “Kalau saya kasih tahu, nanti sulit lagi belinya,” ujarnya.
Lebel yang juga kerap menenggak obat batuk mengaku, biasanya dia minum bersama teman-temannya. “Apalagi kalau musim hujan seperti sekarang. Enak kalau sambil minum..hehe,” ujarnya.
Menurutnya rasa ciu yang pahit, biasa dicampur dengan minuman berenergi. Atau bisa juga dengan serbuk minuman instan. “Biar gak terlalu pahit. Tapi kalau gak punya uang, ya langsung diminum ciunya,” tuturnya.
Hal serupa dikatakan, AB (20). Dia mengaku sudah terbiasa menenggak berbagai minuman. Mulai dari kelas rendah seperti ciu, hingga vodka yang harganya puluhan ribu rupiah. “Semua temen-temen saya pasti pernah mencicipi minuman. Ada yang sekadar tahu, ada juga yang memang suka mabuk,” katanya.
Kanit Turjawali Sabhara Polres Karawang IPDA Yudha Herlambang mengatakan, masih maraknya minum-munuman keras di wilayah Karawang kota, membuat petugas patroli terus mengawasi kegiatan anak-anak remaja, yang sering keluyuran. “Kita tegur (pemuda yang nongkrong) dan memberikan arahan dan diamankan minumannya, serta dianjurkan agar tidak mengulang kembali,” paparnya. (apk/psn)