HEADLINEKARAWANG

Pemungutan Suara Malam Hari

Prabowo Unggul di Karawang

KARAWANG, RAKA – Meski dalam hitungan cepat nasional sejumlah lembaga survei tidak diunggulkan, namun calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto – Sandiaga S Uno unggul di Karawang.

Ini tercermin dari perolehan suara sementara yang berhasil dihimpun Radar Karawang dari tempat pemungutan suara yang tersebar di wilayah Kabupaten Karawang.

Dari 275,240 suara yang sudah masuk dari 18 kecamatan, pasangan nomor urut 01 Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin mendapatkan 45.70 persen, sementara pasangan nomor urut 02 meraih 54.30 persen. Kemenangan pasangan nomor urut 02 hampir merata di setiap kecamatan di Karawang. Meski demikian, ini hanyalah hasil sementara dan hasil resminya akan diumumkan oleh KPU.

Sementara itu, pelaksanaan pemungutan suara di Karawang tidak sepenuhnya lancar. Ada sejumlah TPS yang kekurangan kertas suara sehingga pemungutan suara ditunda dan baru dimulai lagi pukul 19.00 WIB, seperti yang terjadi di TPS 14, Dusun Sukajaya, Desa Kemiri, Kecamatan Jayakerta.

Semula, kata Siti Rohmah (43), warga Desa Kemiri, dirinya sudah sempat datang untuk menggunakan hak pilihnya siang kemarin. Namun karena TPS 14 sedang kekurangan surat suara, akhirnya Siti pulang lagi. “Siang udah ke sini udah ditutup, gak ada surat suara presidennya, terus pulang lagi,” katanya.

Namun setelah mendengar pemberitahuan bagi yang belum memilih untuk datang ke TPS 14 yang lewat speaker masjid, akhirnya Siti kembali ke TPS. “Tadi habis Magrib ada pengumuman di masjid,” ujarnya.Ketua Kelompok Peyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 14 Sadi, pemilihaan umum di TPS 14 berjalan lancar. Namun sekiitar jam 10.15 WIB surat suara presiden dan wakil presiden habis, padahal peserta pemilu sudah mengumpulkan surat C6 untuk menyoblos. “Setelah tahu ada kekurangan, saya langsung hubungi ketua PPS, barangkali ada surat tambahan,” katanya kepada Radar Karawang, Rabu (17/4).

Dia menambahkan, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS 14 ada 289, sedangkan warga yang sudah menggunakan hak pilihnya baru 181 orang. Sementara yang belum nyoblos 108 orang. “Yang kurang surat suara presiden dan wakil presiden 114,” katanya.

Ketua KPU Kabupaten Karawang Miftah Farid mengatakan, pemilihan sempat dihentikan karena kekurangan kertas suara presiden dan wakil presiden. Kata dia, sebetulnya pemilih sudah hadir ke TPS dari pukul 10.00.

Dia menambahkan, seharusnya ini tidak terjadi jika komunikasi pihak KPPS dengan PPS berjalan baik. Karena seharusnya pada saat terjadi kekurangan langsung bergerak mencari surat suara yang tersisa di TPS terdekat. “Tadi kami sudah diskusi rapat bersama Bawaslu, pihak kepolisian, pihak TNI, akhirnya proses ini dilanjutkan. Karena sebetulnya pemilih itu sudah hadir, bahkan C6 pun sudah diserahkan kepada KPPS,” ujarnya, Rabu (17/04).

Menurutnya, kekurangan surat suara terjadi karena kelalaian petugas KPPS. Seharusnya, sebelum pemungutan suara, kertas suara dihitung ulang untuk memastikan ketersediaannya disesuaikan dengan DPT. “Itulah mungkin kelalain petugas. Seharusnya antara PPS dan KPPS harus bisa terintegrasi komunikasinya. Menghitung ulang surat suara yang tersedia dengan jumlah pemilih, sehingga langkah cepatnya mencari surat suara yang tidak terpakai. Tadi teman-teman sudah bergerak. Kekurangan itu dicari sama teman PPK dan KPPS di TPS terdekat, itu mekanismenya sehingga bisa dianjutkan,” jelasnya. (cr4/asy)

Related Articles

Back to top button