HEADLINEKARAWANG

Penjualan Batik Karawang Jangan Bebani Siswa

KARAWANG, RAKA – Tak hanya seragam dan batik sekolah, siswa baru tingkat SMP juga bakal mendapatkan seragam batik baru yaitu batik Karawang. Kabarnya, seragam batik Karawang tersebut dijual Rp120 ribu per potong. DPRD meminta penjualan batik Karawang tak bebani siswa.

Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang Cecep Mulyawan mengatakan, penjualan batik Karawang bukan disediakan oleh Disdikpora apalagi menjual paksa kepada orangtua siswa. Dikatakannya, batik Karawang itu merupakan tawaran dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, sehingga batik tersebut dipasarkan dan disimpan di koperasi sekolah. “Saya cek ke lapangan dan bertanya ke kepala sekolah dan ketua forum kepala sekolah. Dan kata penuturan ketua forum itu dari Disbudpar yang sifatnya menawarkan,” kata Cecep.

Diteruskannya, pihaknya memang tidak melarang sekolah untuk menjual batik sekolah ataupun batik Karawang selama itu berdasarkan hasil dari kesepakatan orang tua siswa. “Kalau dari Disdik gak ada. Gak nyetak apalagi jual paksa. Standar harga saya harus cek dulu,” ujarnya.

Sementara itu, Endang Sodikin, wakil Ketua Komisi IV DPRD Karawang mengatakan, jika memang mau diseragamkan mengenai pemakaian batik Karawang sebagai salah satu ciri khas pelajar Karawang, perlu diinisiasi untuk dianggarkan oleh pemerintah daerah. “Karena pendidikan dasar itu suatu keniscayaan bagi pemerintah daerah, agar tidak ada pungutan yang lain,” katanya.

Oleh karena itu, jika memang keuangan daerah bisa mencukupi untuk mengcover pengadaan batik tersebut, maka biaya untuk batik Karawang itu dianggarkan dari APBD Karawang. Karena dengan adanya keseragaman asli Karawang juga akan mengakomodir perda kebudayaan. “Itu harus diinisiasi dari sekarang. Disdik harus menghitung berapa puluh siswa SD, berapa juga SMP lalu kemudian kita upayakan untuk menginformasi keseragaman Karawang. Karena untuk dikdas ini menjadi kewajiban daerah,” ungkapnya.

Endang juga menambahkan, di tahun 2019 APBD Karawang untuk pendidikan sebesar Rp78 miliar. Sebelumnya, Kepala SMPN 4 Kotabaru Ahmad Fadloli mengatakan, pihaknya akan mengadakan rapat bareng orang tua, ada beberapa hal yang akan menjadi pembahasan, salah satunya tentang pembayaran seragam dan perbaikan kelas untuk dijadikan laboratorium komputer. “Jumlah nominalnya kita masih mengacu sama tahun lalu. Untuk siswa perempuan sebesar Rp980 ribu rupiah dan laki-laki Rp920.000 ribu rupiah,” jelasnya.

Kenapa bisa berbeda? Masih dikatakan Fadloli, seragam sekolah perempuan lebih mahal dibandingkan laki-laki, karena menggunakan lengan panjang dan mendapatkan kerudung. “Seragam yang akan diberikan diantaranya, batik sekolah, batik pemerintah Kabupaten Karawang, pakaian olahraga, sepatu dan kaos kaki, topi dan dasi, atribut sekolah (bet), rompi dan kerudung untuk perempuan, sekaligus sumbangan Rp100 ribu untuk perbaikan kelas menjadi ruangan laboratorium komputer,” tuturnya.(nce/acu)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button