Pertunjukan Jalanan, Cara Seniman Galang Dana
UNJUK KEMAMPUAN: Salah seorang penari bergoyang di jalan raya saat galang dana untuk korban banjir.
KARAWANG, RAKA – Solidaritas pekerja seni kabupaten (SPSKB) bersatu melakukan galang dana dengan cara menampilkan tarian yang diiringi alat musik tradisional di bawah flyover Gempol.
Banjir yang masih terjadi di Kabupaten Karawang menimbulkan banyak persatuan dan komunitas yang menggalang dana. Hal tersebut dilakukan untuk membantu para korban banjir. Hasil galang dana yang diperoleh kemarin sebanyak Rp1,7 juta. Masyarakat tertarik melihat tarian yang ditampilkan oleh para seniman tersebut. Di komunitas seni ini terdiri dari kelompok lengser dan anbu, tari. “Di sini kan tergabung dari seluruh para seniman,” ujar Hendrik Hermansyah, penasehat SPSKB, Rabu (24/2).
Dalam kegiatan tersebut pun komunitas paranormal pengobatan alternatif juga ikut terlibat. Selain ada penari tradisional juga terdapat pengiring alat musik tradisional serta penyanyi yang mengiringi. Pelaksanaan kegiatan telah dilakukan sejak Selasa (23/2). Mereka mulai melakukan kegiatan yang sama sejak bencana di Donggala, Palu.
Terdapat penari yang sebenarnya laki-laki tapi berpenampilan dengan menggunakan kebaya agar menarik perhatian dari masyarakat. Pria tersebut sudah 21 tahun bekerja sebagai seniman. Dibutuhkan waktu selama 30 menit untuk mempersiapkan kostum dan make up. Tidak ada rasa lelah yang dirasakan saat menjadi seniman. “Gak pernah capek selama jadi seniman,” ungkap Kanta (46), salah seorang seniman.
Pengalaman yang telah diperoleh yakni pernah tampil di festival seni se-Indonesia yang ada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), di Bandara Soekarno Hatta, tampil bersama dengan salah satu artis. Selama pandemi berlangsung pendapatan yang diperoleh berkurang. Pementasan seni tidak banyak dilakukan selama hampir satu tahun ini. Selain menjadi penari ia pun bekerja sebagai pengukir kayu, pemain calung, pengisi ulang tahun, pembuat dekorasi. “Kalau pekerjaan sih banyak,” pungkasnya. (cr6)