KARAWANG

Petani Sukamaju Tergantung pada Lahan Garapan

PANEN : Petani Desa Telukjambe, Kecamatan Telukjambe Timur saat panen padi yang mereka garap.

TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Desa Telukjambe, Kecamatan Telukjambe Timur sebenarnya banyak berdiri perusahaan Industri. Tapi kenyataannya, terdapat 1 dusun di desa tersebut yang mayoritas penduduknya bekrja sebagai petani yakni Dusun Sukamaju. “Hampir 95% disini petani, karyawan paling beberapa,” terang Ketua RW 003 Dusun Sukamaju Kusnadi, Senin (3/2).

Meski demikan, lanjut Kusnadi, hampir semua lahan yang digarap oleh para petani di Dusun Sukamaju merupakan lahan milik perusahaan swasta. Dari 130 hektare lahan pertanian yang ada hanya sedikit saja yang masih milik warga dan itupun kemungkinan akan dibebaskan. Sebenarnya warga Dusun Sukamaju cukup bersyukur masih bisa menggarap lahan dengan sitem sewa lahan dengan harga Rp1,6 juta perhektare setiap kali panen. “Penghasilan dari bertani ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Warga Dusun Sukamaju tidak menutup mata akan adanya kemungkinan lahan garapan mereka akan dibangun pabrik, terlebih saat ini tengah dibangun jembatan yang menghubungkan dusun tersebut dengan Dusun Rumah Embe di Desa Klari di seberang Sungai Citarum.

Mau tidak mau mereka harus melepaskan lahan garapan mereka karena memang tidak punya hak kepemilikan. Pandangan Kusnadi, warga di dusunnya belum siap untuk kemungkinan tersebut. “Saya sendiri sebagai petani ya maunya mah jangan dibangun dulu,” ucapnya.

Dusun Sukamaju terdapat kurang lebih 400 kepala keluarga. Kusnadi memperkirakan lahan asli milik warga hanya 14 hektare yang semuanya merupakan lahan pemukiman. Tidak ada alternatif lahan lain yang bisa digarap oleh para petani dan mereka tentunya akan kehilangan mata pencaharian. “Ya paling jadi pekerja kasar, tapi masalahanya petani bisa gak jadi tukang bangunan, harapannya sih ada solusi agar mereka punya pekerjaan baru,” pungkasnya. (cr5)

Related Articles

Back to top button