HEADLINEKARAWANG

Pilkades Dimulai, Balon Kades Gugur tak Terima

KARAWANG, RAKA – 67 desa yang akan menggelar pemilihan kepala desa tahun ini, Kamis (4/10), secara serentak mengumumkan kelulusan hasil tes bakal calon kepala desa, sekaligus pengundian nomor urut. Kegiatan tersebut, umunya dipusatkan di tiap kantor kecamatan.

Di Kecamatan Lemahabang misalnya, massa pendukung calon kades dari empat desa tumplek di kantor kecamatan. Bahkan, saking riuhnya para pendukung, jalan utama yang menghubungkan Pasar Wadas-Cikampek sempat macet total. Namun begitu, acara pembagian nomor urut di sana berlangsung lancar hingga selesai. Hanya saja, tensi hangat para pendukung bakal calon kepala desa cukup terasa.

Para calon kades di sana mengerahkan pendukungnya dengan menggunakan sepeda motor dan mobil. Bahkan beberapa diantaranya membawa soundsystem layaknya mau berunjuk rasa. Begitu nomor urut selesai diundi, sontak mereka meneriakkan yel sambil pulang ke desa masing-masing.

Kasie Pemerintahan Kecamatan Lemahabang Juanda Syafari mengatakan, pihaknya tidak mengarahkan masa pendukung kades ikut serta dalam jumlah besar dalam pengambilan nomor urut. Tapi, antusiasme masyarakat sulit dibendung.

Berbeda dengan di Lemahabang, suasana kekecewaan terjadi di Kecamatan Klari. Di sana, ada bakal calon kades yang dinyatakan tidak lolos dan tidak berhak mengikuti kontestasi pemilihan kade. Dari enam bakal calon kepala Desa Duren, satu orang dinyatakan gugur.

Kepada Radar Karawang, bakal; calon kades yang tidak lolos tersebut, Taufik Hidayat menyatakan kekecewaannya. Bahkan dia mempertanyakan hasil ujian tulis yang ditetapkan oleh panitia kabupaten. Dia mempermasalahkan kebijakan panitia kabupaten yang hanya mengungkapkan hasil tes, tanpa menunjukkan lembar jawaban yang menurutnya menimbulkan kecurigaan.

Kata taufik, hasil tes tidak cukup diperlihatkan dengan selembar kertas yang hanya mencantum nilai akhir, namun harus disertai rincian pada lembar jawaban. Dia pun berencana akan mempertanyakan langsung kepada pihak panitia uji dan meminta rincian hasil lembar jawaban yang dikerjakan. “Kalau ternyata nilai saya benar segitu saya kan legowo, kalau ada kendala, akan saya lanjutkan ke jalur hukum, apalagi ini urusannya dengan harga diri kita sebagai tim, sebagai calon, kita bukan sebentar untuk mempersiapkan semua ini,” katanya setelah penetapan daftar calon tetap (DCT) di Kantor Desa Duren, Kamis (4/10).

Ketua pilkades Duren Aang Ali Fauzan mengatakan, sebelumnya telah menyampaikan kepada setiap bakal calon bahwa DCT merupakan hasil dari tes tulis dan lisan. Diharapkan semua dapat menerima apapun hasil keputusan yang ada. Dia sendiri mengaku tidak melihat adanya potensi penolakan dari pihak yang tereliminasi. Saat putusan disampaikan yang bersangkutan nampak dapat menerima dan tidak sakit hati. “Saya lihat dia orang baik, kalau ada potensi kericuhan indikasinya setelah saya bacakan mungkin dia langsung balik kanan, tapi dia bisa menerima dan bisa tetap di ruangan sampai selesai,” tuturnya.

Aang menambahkan, bahkan yang bersangkutan masih sempat bersalaman dengan para bakal calon lainnya yang telah ditetapkan sebagai DCT. Sepengamatannya semua balon dapat saling peduli. “Mereka itu masih ada di luar, masih pada ngumpul, semuanya saling care,” tambahnya.

Namun Aang mempersilakan pihak yang tidak puas hasil tes untuk mempertanyakan langsung kepada panitia kabupaten. Ia menegaskan, tugas panitia Pilkades Duren hanya menyampaikan hasil tes tersebut kepada para bakal calon. “Silakan saja, itu hak mereka. Kalau ada ketidakpuasan dari balon yang tereliminasi terhadap hasil nilai yang dibacakan tadi, silakan langsung tanyakan ke panitia kabupaten,” terangnya. (rud/mg)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button