Pimpinan Ponpes Klaim Tak Lakukan Pelecehan
MAJALAYA, RAKA- Dugaan kasus pelecehan seksual yang terjadi di pondok pesantren di wilayah Kecamatan Majalaya, pimpinan pondok pesantren membantah keras. Sebab hal itu tidak pernah terjadi. Ada pun jika hal itu benar terjadi pimpinan yayasan pondok pesantren bersedia untuk divisum dan bertanggungjawab.
Pimpinan yayasan pondok pesantren Kiki Andriawan mengatakan, kurang lebih 4 bulan yang lalu pihak pondok pesantren sempat menegur salah satu santriwati yang dinilai sudah keluar dari batasan aturan yang berlaku di pondok pesantren. “Salah satu santri ini memang dalam pengawasan karena ada salah satu pergaulannya di luar batas. Waktu itu kebetulan kenanya sama saya dan saya khawatir pergaulannya dengan lawan jenisnya bisa berimbas tidak baik untuk dirinya,” terangnya, Jumat (9/8).
Lanjutnya, pihak orang tuanya sudah diberitahu terkait tingkah laku anaknya tersebut tetapi ada kemungkinan anak tersebut menyimpan rasa dendam ke pihak pondok pesantren sehingga membuat satu kelompok dengan temannya untuk membuat isu bahwa pihak pondok pesantren telah melakukan tindakan pelecehan. “Bahkan santri lain yang tidak tahu menahu terbawa-bawa isu tersebut. Saya tegaskan itu tidak pernah terjadi yang namanya pelecehan baik disengaja atau pun tidak sengaja,” tegasnya.
Kiki menjelaskan, bahwa pihak yayasan pondok pesantren sudah melakukan pertemuan dengan pihak orang tua santri, tepatnya sehari sebelum Ramadan. “Saat itu tiba-tiba orang tua santri menggeruduk yayasan dengan tuduhan anaknya dilecehkan dan informasi tersebut didapat dari anaknya tanpa ada tabayun terlebih dahulu ke pihak yayasan,”jelasnya.
Menurutnya, akibat dari tuduhan itu bermuara ke santri lainnya sehingga membuatnya merasa kecewa karena apa yang telah dilakukan oleh pihak yayasan dan pondok pesantren untuk para santri dengan mendidiknya malah dibalas dengan sesuatu tuduhan. “Saya tulus mendidik anak-anak, bahkan jika memang ada kejadian pelecehan saya siap divisum dan mempertanggungjawabkan tetapi saya tegaskan itu tidak pernah terjadi,”tegasnya.
Disampaikannya, dalam pertemuan sebelumnya pihak yayasan dan orang tua santri sudah sepakat tidak ada permasalahan yang terjadi tetapi setelah ijazah diterima oleh para santri, orang tua santri malah melaporkan pihaknya ke pihak berwajib. “Kami juga kaget dengan laporan ini, karena sebelumnya kita sudah islah bahwa ini hanya salah paham,”ujarnya.
Dikatakannya, bahwa sampai saat ini pihak kepolisian belum ada pemanggilan ke pihak pondok pesantren atau pun yayasan tetapi pihak yayasan dan pondok pesantren akan koperatif jika ada pemanggilan. “Kalau hasil akhir pemeriksaan nanti tidak terbukti bersalah, kami akan memikirkan apakah akan melaporkan balik atau tidak. Yang pasti kami hanya meminta untuk dibersihkan nama baik kami,” tegasnya
Ditambahkannya, adapun terkait pondok pesantren yang tidak memiliki ijin, pihaknya siap membuktikan bahwa yayasan dan pondok pesantrennya sudah memiliki ijin secara resmi dari Kementerian Agama (Kemenag). “Saya bawa sertifikatnya dan semuanya sudah berizin dari 2022 lalu. Untuk pengajuan izinnya kita dari 2019,”tambahnya.
Sementara itu, Ketua PC NU Kabupaten Karawang Deden Permana mengatakan, mengenai dugaan pelecehan seksual yang terjadi di pondok pesantren di Kecamatan Majalaya sudah menyebar luas di media lokal, nasional dan media sosial. Tentunya hal itu membuatnya merasa berduka karena akan membuat nama baik pesantren di seluruh Indonesia menjadi tercoreng. “Kami akan melakukan panggilan atau tabayun ke pondok pesantren. Untuk mengkonfirmasi kebenarannya, karena sampai saat ini belum ada informasi utuh terkait kasus tersebut,”katanya.
Deden harapannya, bahwa kasus pelecehan seksual tersebut hanya sebatas isu belaka. Karena jika memang terjadi sesuai dengan laporan korban, maka dirinya sangat merasa kecewa tetapi dirinya sangat menyakini bahwa hal tersebut tidak benar adanya. “Mudah-mudahan insiden ini tidak menjadi polemik yang berkepanjangan, karena ini menyangkut marwah pesantren tetapi sampai saat ini informasi yang kami peroleh bahwa pihak kepolisian belum melakukan panggilan,”tutupnya. (zal)