Pulang Kampung Demi Nyoblos
![](https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_auto,q_glossy,ret_img,w_780,h_470/https://radarkarawang.id/wp-content/uploads/2019/04/BOKS-7.jpg)
KARAWANG, RAKA – Malam sebelum hari pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) dilaksanakan terlihat jelas antusias masyarakat Indonesia sangat menyambut baik kontestasi politik di tahun 2019 yang dilaksanakan serentak untuk pemilihan presiden, DPR RI, DPR provinsi, DPD dan DPRD. Hal tersebut terlihat pada kondisi lalu lintas di Jalan Baru Karawang, Selasa (16/4) malam.
Pengendara Iwan Setiawan (35), asal Jawa Timur yang tengah beristirahat di pertigaaan lampu merah Cipendeuy, mengaku dari Pulogadung Jakarta Timur menuju Kabupaten Sumedang untuk menggunakan hak pilihnya di sana. “Saya asal Jawa Timur, dari Pulogadung mau ke Sumedang ketemu istri, tujuannya melaksanakan hak pilih saya besok, Rabu (17/4), untuk menggunakan hak pilih saya di rumah istri. Sebab hak pilih saya ada di Sumedang,” ungkapnya, kepada Radar Karawang.
Dirinya rela hadapi kemacetan yang terjadi di Jalan Karawang agar bisa mengikuti pemilu. “Saya pulang mau memilih besok, harapan saya hak politik harus digunakan. Biasanya saya ke Sumedang 4 sampai 5 jam sudah sampai, kalau macet gini bisa 8 sampai 9 jam nyampenya,” ungkapnya.
Hal yang sama diungkapkan pengendara lainnya, Solihin (27), warga asal Kecamatan Candibarang, Kabupaten Indramayu mengaku dari Cikarang menuju Kabupaten Indramayu untuk mengikuti pemilu. Menggunakan hak pilih, lanjutnya, merupakan suatu kewajiban warga negara, sekalipun harus libur berdagang. “Saya di Cikarang dagang, memilih bagi saya wajib. Harapan saya semoga siapapun yang jadi nanti pemimpin, bisa mengubah Indonesia yang baru, Indonesia yang lebih baik lagi,” ungkapnya.
Menurutnya, beda pilihan wajar, tapi jangan saling membenci. “Pemilihan harus wajar jika beda pilihan, namun yang kurang wajar saat ini yang nyinyir-nyinyir, padahal sesama warga Indonesia, kita harus ceria dengan siapapun yang menang nanti,” ungkapnya. (apk)