Pupuk Bersubsidi Langka
TANAM PADI: Petani membawa tanaman padi beberap waktu lalu.
KARAWANG, RAKA – Keberadaan pupuk bersubsidi di kota lumbung padi mengalami kelangkaan, padahal di berapa wilayah Karawang tengah memasuki musim tanam padi. Kelangkaan pupuk bersubsidi ini dikhawatirkan oleh para petani.
Dede, ketua Gapoktan Sri Asih Kecamatan Jayakerta, mengaku kurangnya pasokan pupuk bersubsidi ini akan menjadi kegelisahan para petani. Meskipun saat ini rata-rata di wilayah Jayakerta masih tahap pengolahan tanah, namun pihaknya sudah mengetahui terkait langkanya ketersediaan pupuk urea ini di sejumlah kios. “Saya ingin ketersediaan pupuk di lapangan melimpah, karena bulan depan sudah mulai digunakan,” jelasnya, saat dihubungi Radar Karawang, Selasa (25/08).
Hanafi Chaniago, kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, membenarkan terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Karawang, bahkan di seluruh Indonesia pun masih kurang. Pihaknya mengaku pemerintah pusat memberikan pupuk ini tidak sesuai dengan kebutuhan. “(Di Karawang) kebutuhan urea 56 ribu ton, kuota yang ada hanya 38 ribu ton. Tapi kita sudah minta tambahan ke provinsi,” katanya.
Sementara itu, delapan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat daerah pemilihan Karawang – Purwakarta yakni Rahmat Hidayat Djati, Sri Rahayu Agustina, Gina Fadila Swara, Ihsanudin, Sabil Akbar, Abdul Hadi Wijaya, Iis Turniasih dan Toto Purwanto Sandi menyoroti langkanya pupuk subsidi ini. Pasalnya Karawang merupakan daerah yang memiliki produsen pupuk subsidi. “Di saat musim tanam para petani sangat membutuhkan pupuk, tapi justru terjadi kelangkaan,” ujar Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Rahmat Hidayat Djati, Selasa (25/8).
Menurutnya, kelangkaan ini bukan terjadi kali ini saja, tapi selalu berulang setiap musim tanam. Oleh karenanya, dia meminta agar Gubernur Jawa Barat menindaklanjuti persoalan tersebut secara cepat. “Hal ini selalu berulang. Kami mohon kepada semua pihak, terutama bapak Gubernur Jawa Barat ikut memperhatikan urusan penting ini,” pintanya.
Terlebih, tambahnya, Karawang sampai saat ini merupakan salah satu lumbung padi nasional dan lebih ironis, produsen pupuk subsidi juga ada di Kabupaten Karawang yakni BUMN PT Pupuk Kujang.
Abdul Hadi Wijaya, salah satu anggota DPRD dapil Karawang-Purwakarta lainnya menuturkan, tata kelola pertanian harus terus dibenahi dan dioptimalkan. “Pertanian, kata Presiden Jokowi, adalah sektor perekonomian yang tetap alami pertumbuhan positif di era pandemi Covid-19 ini. Sudah sepantasnya gubernur dan jajaran perangkat daerah serta BUMD lakukan langkah terobosan untuk lanjutkan tren positif ini. Misalnya, kita punya BUMD (Argo Jabar) yang bisa dioptimalkan peranannya, di antaranya untuk mengatasi masalah kebutuhan pertanian, mulai bibit, pupuk, insektisida dan yang lainnya,” tegasnya. (mra)