Ratusan Ribu Anak Bakal Diimunisasi
KARAWANG, RAKA- Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) akan dilaksanakan di puskesmas, posyandu, pos imunisasi, TTU, PAUD, rumah sakit, klinik swasta dan PMB. Ratusan ribu anak jadi target imunisasi ini yang akan dilaksanakan Agustus 2022 mendatang.
Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepuloh mengatakan, sasaran BIAN di Kabupaten Karawang, terdiri dari sasaran kampanye anak usia 0-59 bulan yang terdiri dari 164.487 anak, dan sasaran imunisasi kejar usia 12-59 bulan dengan DPTHB HIB sebanyak 20.217 anak, OPV 3.549 anak dan IPV 63.828 anak. Dia berharap, seluruh wilayah berperan aktif dalam pelaksanaan BIAN tahun 2022. “Cakupan BIAN tahun 2022 bisa mencapai target yakni 95 persen, dan cakupan target imunisasi kejar minimal 80 persen,” paparnya, saat pertemuan persiapan BIAN 2022, Senin (27/6).
Diteruskannya, angka kejadian kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dapat dicegah dan dihilangkan dengan BIAN. Sehingga, melalui imunisasi, anak-anak di Karawang memiliki imunitas yang kuat, dan terhindar dari penyakit PD3I. “Pandemi kemarin memang menyulitkan semua pihak dalam melaksanakan imunisasi. Sehingga imunisasi anak tidak berjalan maksimal. Insya Allah, BIAN 2022 ini bisa maksimal dan mencapai target,” paparnya.
Aep meneruskan, selama pencanangan BIAN, diharapkan orang tua segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat atau pos pelayanan imunisasi untuk mendapatkan imunisasi rutin. Pemberian imunisasi terbukti melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya sehingga anak lebih sehat dan lebih produktif. “Tak hanya itu, manfaat dari imunisasi juga jauh lebih besar dibandingkan dampak yang ditimbulkan di masa depan,” paparnya.
Endang Suryadi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang menambahkan hasil cakupan imunisasi dasar secara umum mengalami penurunan. Ia memiliki kekhawatiran kasus penyakit campak, rubela, polio yang akan masuk di Kabupaten Karawang. Sejauh ini belum terdapat kasus dari seluruh penyakit tersebut. Kegiatan pada BIAN ada sebanyak dua. Pertama penambahan imunisasi campak dan rubela. Kemudian mengejar satu dosis polio suntik untuk mempertahankan Indonesia bebas polio. “BIAN ini dilaksanakan karena hasil cakupan imunisasi kita secara umum mengalami penurunan. Dikhawatirkan kasus campak, rubela dan polio. Atas dasar tersebut di sarankan untuk melaksanakan BIAN dengan dua kegiatan,” pungkasnya. (nad)