HEADLINEKARAWANG

Ruang Kelas dan Kantor Satu Ruangan

DIBAGI DUA: Ruang kelas 6 SDN Margakarya 2 disekat dibagi dua dengan ruang guru. Namun sayangnya, di ruang guru pun tidak ada kursi dan meja. Belum lagi, fasilitas lannya sangat memprihatinkan.

SDN Margakarya 2 Memprihatinkan

TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Kondisi SDN Margakaya 2, Kecamatan Telukjambe Barat jauh dari kata layak dan sangat memprihatinkan. Beberapa pintu kelas sudah rapuh dan bolong, keramik-keramik di ruang kelas terkelupas.

Tak hanya itu, kamar mandi satu-satunya yang digunakan bersama oleh siswa dan guru, pintunya sudah copot dari engselnya bahkan juga bolong. Jangankan ruang perpustakaan atau ruang penunjang belajar lainnya, ruang guru saja menumpang dengan ruang kelas yang diberi sekat berupa rak dan papan.

Kepala SDN Margakaya 2 Tati Nacawati mengatakan, kondisi seperti itu telah berlangsung sejak bertahun-tahun lamanya. Bahkan saat ia baru dimutasikan menjadi kepala sekolah di SD tersebut pada tahun 2013, kondisi sekolah hanya memiliki tiga ruangan, setiap ruangan digunakan oleh dua rombel yang hanya disekat oleh papan. Baru pada tahun 2016 Pemda Karawang memberi bantuan berupa dua ruangan baru, namun tetap saja ruang belajar masih kurang dan hinga saat ini belum ada lagi bantuan dari Pemda Karawang. “Belum ada lagi perbaikan, mau ngambil dari BOS (untuk perbaikan) juga gak ada,” paparnya, saat ditemui Radar Karawang, Kamis (14/11).

RUSAK: Pintu toilet sudah copot dan hanya bisa digunakan seadanya.

Tati juga mengatakan sempat ada bantuan dari dana CSR perusahaan namun itu hanya berupa barang-barang kelengkapan seperti tong sampah dan papan tulis. Saat ini juga ia tengah mengajukan bantuan kepada salah satu perusahaan, namun belum ada tanggapan. Ia hanya berharap tahun 2020 nanti akan ada bantuan dari Pemda Karawang untuk perbaikan sekolahnya. “Beberapa waktu yang lalu Korwilcambidik meminta data sekolah untuk diajukan kepada pemda, mudah-mudahan saja 2020 ada bantuan,” harapnya.

Guru kelas enam Rusmi menuturkan, jumlah peserta didik SDN Margakaya 2 saat ini mencapai 154 orang, terbagi kepada enam rombel dari kelas satu sampai kelas enam. Sedangkan bangunan yang ada hanya lima ruangan. Karena itulah kelas satu dan kelas dua diterapkan sistem shift bergantian menggunakan kelas, sedangkan ruangan kelas enam disekat dibagi dua dengan ruang guru. “Kantornya ini tidak memadai, kalau misalkan kelas enam jumlah siswanya lebih dari 25 terlalu bejubel, karena kelasnya cuma segitu, gimana belajar bisa maksimal,” tuturnya.

Selain itu ia juga menceritakan, SDN Margakaya 2 sempat diterjang banjir setinggi betis orang dewasa pada musim hujan tahun lalu. Akibatnya buku-buku bantuan dari pemerintah rusak dan tidak dapat digunakan. Khawatir kejadian serupa akan terulang di musim hujan tahun ini, para guru menyangga lemari dan rak buku dengan bangku agar posisinya lebih tingggi. “Itu tuh kita angkat lemarinya, tinggal kelas saya saja yang belum,” ujarnya.

Rusmi merasa pemerintah daerah terlalu fokus pada pembangunan jalan dan kurang perhatian terhadap kondisi sekolah-sekolah yang ada. Pemerintah selama ini selalu menuntut sekolah untuk meningkatkan pembelajaran, namun nyatanya tidak diimbangi dengan perhatian yang diberikan pemerintah kepada sekolah. Ia juga merasa pembangunan infrastruktur pendidikan yang dilakukan oleh pemda selama ini tidak merata. “Kadang pemerintah itu kalau sekolahnya masih bagus selalu dapat perhatian, tapi yang sudah jelek kaya gini mah tidak mau memperbaiki. Mungkin nyari sekolah yang biaya (perbaikannya) sedikit biar bagus terus, atau gimana. Yang jelas kita kondisi skolah seperti itu,” keluhnya.

Bukan hanya masalah sarana prasarana sekolah, mereka juga mengeluhkan bantuan dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang sering telat waktu pencairannya. Padahal dana tersebut digunakan untuk operasional sekolah setiap bulannya juga untuk memperbaiki sedikit demi sedikit bangunan sekolah tersebut. “Ya kita perbaiki dikit-dikit pakai dana BOS, kalau ada kaca yang pecah, atau ganti keramik yang udah rusak. Katanya mau pendidikan bagus, tapi kalau kondisinya kaya gini sih ya gimana?” pungkasnya. (cr5)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button