Lydia Tedjajana
KARAWANG, RAKA – Minimnya sumber daya manusia di puskesmas, membuat tugas dokter ataupun perawat yang semakin berat. Mereka harus melayani semua masyarakat yang datang dan tak jarang berjumlah puluhan orang.
Lydia Tedjajana, dokter pemeriksa di Puskesmas Tanjungpura mengaku tetap fokus meski dalam sehari dirinya memeriksa 20 sampai 40 orang pasien yang datang. “Paling sedikit ada 70 orang pasien yang diperiksa dalam sehari. Tapi kita ada dua dokter petugasnya. Jadi satu orang itu rata-rata meriksa 35 sampai 40 pasien,” katanya, kepada Radar Karawang, Jumat (13/9).
Lydia menuturkan, satu orang pasien diperiksa selama empat menit. Durasi tersebut menurutnya cukup untuk memeriksa dan mendiagnosa pasien yang berobat. Kecuali, kata dia, jika memeriksa pasien yang penyakitnya sedikit berat seperti kencing manis dan penyakit-penyakit lain yang sebelumnya sudah pernah ditangani. Itu membutuhkan waktu 10 menit. “Paling lama 10 menit kalau yang hipertensi gak sembuh. Konsentrasi ya tetap sama. Yang penting kita juga tetap jaga kondisi kesehatan sendiri dengan cukup asupan makanan. Gak mungkin ngasal dong karena ini menyangkut keselamatan seseorang,” katanya.
Mengenai kesejahteraan dokter, Lydia yang sudah bekerja sejak tahun 2007, mengaku kurang diperhatikan. Namun begitu, dirinya tidak mau mengatakan berapa nominal gaji yang diterimannya. “Kalau soal gaji tergantung golongan dan masa kerja. Saya PNS golongan 4A. Tapi dinikmati dan disyukuri aja,” ungkapnya.
Selain bertugas sebagai dokter di puskesmas, lanjutnya, dirinya juga membuka praktik di rumahnya. Hal itu dilakukan karena untuk menambah penghasilan dari statusnya sebagai dokter di puskesmas. “Kalau dari gaji sama praktik di rumah sebenarnya nggak cukup. Tapi tambahan dari suami,” ujarnya. (nce)