KARAWANG, RAKA – Perilaku seks menyimpang seperti lesbi, gay, biseksual dan transgender (LGBT) paling rentan terserang virus HIV/AIDS, lebih rentan dibanding narkoba suntik.
Staf Pengelola Program Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Kabupaten Karawang Yana Aryana, mengatakan, faktor penyebaran penyakit ini bervariasi. Yaitu, melalui kelahiran, melalui hubungan sejenis (homoseksual), melalui penyebaran heteroseksual, dan narkoba. “Di Karawang Barat dengan 109 kasus. Karawang Timur 52 kasus,” katanya, baru-baru ini.
Menurut data dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Karawang, ada 753 warga yang terinfeksi HIV/AIDS selama tahun 2017. Adapun 27 kecamatan yang jadi sebaran warga yang terinfeksi HIV/AIDS, yaitu Karawang Barat dengan 109 kasus. Karawang Timur 52 kasus. Telukjambe Timur 34 kasus. Cilamaya Wetan 34 kasus. Kecamatan Batujaya dengan lima kasus. Cibuaya delapan kasus. Cikampek 27 kasus. Cilamaya Kulon 21 kasus. Cilebar tujuh kasus. Jatisari delapan kasus. Jayakerta enam kasus. Kecamatan Klari 20 kasus. Kotabaru 23 kasus. Kutawaluya tiga kasus. Lemahabang sembilan kasus. Kecamatan Majalaya enam kasus. Pangkalan enam kasus. Kecamatan Purwasari 11 kasus. Lalu, Kecamatan Rawamerta 14 kasus. Rengasdengklok 15 kasus. Tegalwaru enam kasus. Telagasari 18 kasus. Telukjambe Barat 14 kasus. Tirtajaya delapan kasus. Tirtamulya 20 kasus. Pedes lima kasus serta Kecamatan Ciampel dua kasus.
Diteruskannya, pada tahun 2017 populasi gay sudah mencapai 466 jiwa. Ini jumlah yang sudah yang menampakan jati dirinya, sementara yang masih bersembunyi disinyalir lebih banyak. “Saat kita turun ke lapangan yang kelihatan di lapangan hasil pemetaan dan estimasi jumlahnya mencapai 466 orang di tahun 2017, tapi itu bagi yang terbuka bahwa mereka itu gay, lebih banyak lagi yang tersembunyi itu,” paparnya.
Yana melanjutkan, target KPA sendiri saat ini melakukan kampanye untuk tidak melakukan seks menyimpang kepada setiap remaja di usia 16 sampai dengan 24 tahun. “Bahwa dari usia 13 tahun juga sudah sepatutnya bahaya gay itu harus diketahui, kenapa demikian? Karena kasus dari teman-teman yang kena HIV/AIDS dari gay kebanyakan di usianya yang relatif masih muda. Mulai dari 20 tahun sampai 29 tahun,” tuturnya.
Melirik data 5 tahun kebelakang, lanjut Yana, pihaknya menarik kesimpulan bahwa di usia 15 tahun orang-orang tersebut telah melakukan tindakan perilaku seks berisiko. “Tindakan dari suka sesama sejenis ini, rata-rata berada di usia produktif,” pungkasnya. (apk)