Simpan Pinjam Gagal, Ganti Alat Hajatan
KOTABARU, RAKA – Banyak usaha yang bisa dijalankan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Baik itu koperasi simpan pinjam, usaha jasa, penjualan produk dan usaha-usaha lainnya. BUMDes Pangulah Selatan lebih memilih usaha penyewaan alat hajat sebagai jenis usaha yang dijalankannya.
Endih, Kepala Desa Pangulah Selatan menyampaikan, ada 2 usaha yang dijalankan oleh BUMDesnya. Diantaranya ialah penjualan gas 3 kg dan penyediaan alat sewa hajatan. “Bergeraknya penyewaan alat untuk hajatan dan gas. Kalau gas kita cuma punya 120 tabung. Keuntungannya seribu rupiah dari satu tabung,” kata Endih, kepada Radar karawang.
Dikatakan Endih, ia sengaja memilih jenis usaha penyewaan alat hajatan agar mampu memberikan nilai manfaat untuk warganya ketika hendak mengadakan acara-acara hajatan. Khususnya untuk warganya yang kurang mampu. “Keuntungan dari penyewaan ada. Ngebantu ke masyarakat juga bisa. Misalnya ada yang hajatan kecil, atau ada yang meninggal. Kursi sama tendanya kan gak usah sewa sudah ada,” kata Endih.
Selain itu, alasan memilih sewa peralatan hajat ialah karena sulitnya usaha yang dijalankan sebelumnya, yakni simpan pinjam kepada masyarakat. “Simpan pinjam itu susah. Kebanyakan warga gak pada mau bayar. Makanya udah aja penyewaan alat hajat kan bermanfaat juga buat warga,” ungkapnya.
Saat ini, lanjut Endih, yang sudah dimiliki oleh BUMDes Pangulah Selatan diantaranya kursi sebanyak 250, sound system satu paket, tenda, mesin dan alat-alat penerangan. “Kursi sudah punya 250, gengset ada 2, sound system, lampu juga sudah ada,” ujarnya.
Sementara, Tedi Kurniawan, Direktur BUMDes Pangulah Selatan mengatakan, untuk sementara penyewaan alat hajat hanya untuk masyarakat sekitar Desa Pangulah Selatan saja. Namun jika nanti peralatan sudah dilengkapi, maka akan diswakan juga kepada masyarakat luar desa. “Sekarang mah baru orang sini aja. Itu juga nyewanya gak ditarif. Sesuai kemampuan. Yang penting ada buat uang roko yang masangnya,” katanya. (cr2)