(foto: ilustrasi)
KARAWANG, RAKA – Peta kampanye para pasangan calon bupati dan wakil bupati Karawang mulai berubah. Itu setelah hasil survei Radar Karawang edisi Selasa 17 November menggambarkan bagaimana besarnya persentase pemilih muda yang belum menentukan pilihan. Begitu pun dengan selisih keterpilihan antar pasangan calon.
Ketua Tim Pemenangan paslon nomor 1 Yesi Karya Lianti-Ahmad Adly Fayruz, Taufik Islmail mengatakan, hasil survei Radar Karawang menjadi masukan sekaligus tantangan. Hasil survei tersebut menjadi pemicu semangat untuk mendulang suara dari kalangan pemuda. “Saya ucapkan terima kasih buat Radar Karawang yang telah melakukan survei, artinya ini masukan bagi kami dan tidak menurunkan semangat buat kami,” ucapnya yang juga ketua umum DPC PDIP Karawang kepada Radar Karawang, kemarin.
Ia tak menampik paslon yang diusungnya merupakan orang baru dalam perhelatan Pilkada Karawang. Namun dengan hasil survei menunjukan selisih angka yang tipis antara ketiga paslon, menurutnya hal ini membuktikan progres yang luar biasa dari pasangang Yesi-Adly. “Tingkat keterimbangan kita itu lebih tinggi, bagi saya ya, artinya kami bisa lebih mengejar lagi dari sisi potensi survei,” ucapnya.
Mengenai besarnya potensi suara dari kalangan anak muda, pria yang akrab disapa Pipik ini mengatakan, partainya mengusung konsep gotong royong yang menyentuh semua lapisan masyarakat, terlebih figur yang mereka usung juga terbilang muda. Ia sendiri ikut masuk ke dalam berbagai kalangan anak muda. Dengan pendekatan diskusi dan memberi motivasi di kalangan remaja, Pipik mengatakan sudah banyak kalangan anak muda yang masuk dalam gerbongnya. “Saya tidak mengklaim, tapi yang pasti yang sudah menyatakan bergabung dengan gerbong kita itu pertama adalah Solidaritas Pengangguran Pribumi Karawang yang isinya semua anak muda, ini organisasi terstruktur yang ada sampai di seluruh daerah di Karawang,” lanjutnya.
Menurutnya dukungan ini menjadi bukti bahwa program yag ditawarkan paslon nomor urut 1 sesuai dengan apa yang diharapkan kalangan muda. Terutama tentunya menyoal sulitnya lapangan kerja dan ketenagakerjaan, pengangguran, serta pemberdayaan pemuda yang dalam survei menjadi tiga besar persoalan mendesak yang harus segera ditangani.
Masih dikatakannya, partainya juga memilikj sejumlah badan partai yang diisi oleh anak muda. Dengan kaderisasi anak muda di partainya, ia optimis mendapat kepercayaan anak muda untuk membawa Karawang menjadi lebih baik dengan paslon yang diusungnya. “Sebulan saja kita bisa menempel (paslon lainnya) seperti itu, apalagi tambah seminggu lagi, artinya pertarungan di 54,7 persen ini bagaimana kitanya, bagaima kita meyakinkan anak muda bahwa kita adalah yang terbaik,” ujarnya.
Jaenal Arifin, ketua Tim Pemenangan Paslon Nomor 2 Cellica Nurrachadiana-Aep Syaepuloh mengaku termotivasi dengan hasil survei tersebut. Pasalnya di atas lima puluh persen kaum milenial belum menentukan pilihan. Dengan demikian pihaknya akan menyampaikan kembali program-program yang menguntungkan anak muda.”Ini tentu menjadi tugas saya sebagai tim, bagaimana saya bisa menggerakkan milenial yang belum menentukan pilihan,” jelasnya.
Program Cellica-Aep yang ditawarkan untuk anak milenial, kata Jaenal salah satunya melalui UMKM, dimana nantinya jika pasangan nomor urut dua terpilih sebagai bupati dan wakil bupati, akan memberikan bantuan berupa barang untuk mengembangkan usaha.
Karena kata Jenal, anak muda merupakan komunitas yang mencari jati diri yang sedang berproses membuat gambaran masa depan mereka lebih cemerlang.
“Kita di pemerintahan besok akan menawarkan program industri kreatif, misalnya mereka mau bisnis percetakan undangan ataupun sablon, nah kita akan beri bantuan alat cetakannya,” imbuhnya.
Jenal mengaku, hingga saat ini pihaknya belum melakukan giat kampanye atau menyampaikan visi misi secara khusus menyasar kaum milenial, karena lebih banyak menyasar orang tua seperti petani, nelayan, pedagang dan buruh.
“Khusus untuk kalangan milenial sendiri secara eksklusif belum, tetapi beberapa tempat itu ada perwakilan anak muda di setiap pertemuan, persentasinya sekitar 20 persen,” imbuhnya.
Untuk mendapat simpati dukungan kaum milenial, Jenal menyebut menggunakan dua akses yakin melalui media sosial dan mengundang beberapa perwakilan kaum milenial untuk beraudensi. Dengan sisa waktu 22 hari menjelang pemungutan suara, tim pemenangan Cellica-Aep akan terus bergerak untuk mencapai target yang diharapkan.
“Bagi kita paslon 02 dengan seluruh tim dan relawan yang ada berikut partai politik pengusung, tidak ada lagi ruang untuk main-main kecuali ngegas secepat mungkin dengan memanfaatkan durasi yang ada,” ujarnya.
Tim sukses paslon nomor urut 3 Ahmad Zamakhsyari-Yusni Rinzani, Ihsanudin mengatakan, banyak sayap-sayap partainya yang sudah bekerja untuk meraup suara-suara milenial. “Yang pasti Gerindra akan melakukan hal-hal yang menuju kemenangan, diantaranya ada konsolidasi struktur relawan dan simpatisan,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, hasil survei Radar Karawang tidak membuatnya khawatir, karena Partai Gerindra memiliki sayap partai yang anggotanya merupakan kaum milenial, seperti Tunas Indonesia Raya (Tidar), Satria, Gerindra Masa Depan (GMD). “Apalagi PKB. Sudah bukan rahasia umum, PKB Jawa Barat strukturnya anak-anak muda. Begitupun Gerindra yang dominan bergerak adalah anak muda,” ungkapnya.
Dia juga yakin jagoannya bisa memenangkan pertarungan, hal itu didasari oleh banyak daerah yang bukan basis Gerindra, tapi antusias masyarakat untuk hadir dalam reses dan dukungan terhadap Jimmy-Yusni sangat tinggi. “Makanya kalau saya lihat Jimmy-Yusni walaupun surveinya masih dibawah Cellica, tapi faktanya jauh lebih besar dibanding dengan Cellica. Karena kelihatannya konkrit di lapangan, bagaimana antusiasme masyarakat bahkan anak-anak muda banyak hadir di acara-acara saya,” tuturnya. (mra/din)