Distribusi Logistik Dinilai Lamban

BARU SEBAGIAN: Logistik pilkada baru hingga Senin (7/12) pagi baru sebagian diterima PPS Telukjambe sehingga menjadi kendala di lapangan. Persiapan pelaksanaan diperkirakan sudah mencapai 70 persen.
Hambat Persiapan di Tingkat PPS
KARAWANG, RAKA – Jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) logistik sudah dikirim sampai ke tingkat panitia pemungutan suara (PPS) Telukjambe. Bahkan, kartu undangan pun sudah dikirim ke pemilih. Hanya saja, proses distribusi dinilai lamban.
Terdapat 34 tempat pemungutan suara (TPS) di Desa Telukjambe dengan 12 ribu pemilik hak suara di daerah ini pada tahun ini. Persiapan di tingkat desa sejauh ini sudah dilaksanakan. Tak hanya itu, anggota perlindungan masyarakat (Linmas) sudah disiapkan untuk mengawal keamanan selama pilkada berlangsung. “Untuk mengantisipasi sesuatu hal yang tidak diinginkan, kami sudah menurunkan anggota linmas,” ujar Uji, Kepala Desa Telukjambe, Senin (7/12).
Ia juga menambahkan, logistik yang sudah terdapat di kantor desa hanya berupa perlengkapan kesehatan. Kotak suara hingga saat ini belum ada di kantor kelurahan. Satu hari sebelum pilkada seluruh logistik yang difungsikan sudah terdapat lengkap di seluruh TPS yang ada. Kendala yang dirasakan oleh pihak desa belum dirasakan hingga saat ini. Pihak desa telah melakukan sosialisasi mengenai tata cara pilkada pada tahun ini. “Itu tadi kami tanpa diperintah pun sama panitia TPS imbauan telah kami sampaikan sebelumnya,” ucapnya.
Saat ini setiap linmas hanya membersihkan baliho di setiap masing-masing desa. Terdapat 10 orang petugas linmas yang diturunkan. Tugas utama untuk linmas akan diberikan saat sehari sebelum pilkada berlangsung. Belum ada perintah untuk linmas mengawas logistik yang telah datang. “H-1 itu biasanya ada perintah dari pak camat untuk pembagian keamanan tps masing-masing,” ujar Bagus Hariyantono, petugas linmas Desa Telukjambe.
Sementara itu, Sulamul Hadi, ketua PPS Desa Telukjambe mengatakan, persiapan sudah mencapai 70 persen. Pihak penyelenggara telah melakukan tes rapid pada Sabtu (5/12) sebelum pilkada dilaksanakan.
Terdapat 12 orang KPPS yang menunjukkan reaktif covid-19. Kemudian dilakukan swab tes terhadap orang yang reaktif, namun hasilnya belum keluar hingga saat ini. Pihak PPS mengalami kendala pada saat persiapan, berupa lamanya pendistribusian logistik dari pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) ke pihak kecamatan. “Salah satu yang menjadi kendala itu terkait distribusi logistik sering kali tidak secara utuh langsung, sehingga akhirnya kami harus memplotingnya tidak sekaligus,” pungkasnya. (cr6)