Tetangga Corona, Jangan Panik
KARAWANG, RAKA – Penyebaran Covid-19 di Karawang terus meningkat bahkan menembus angka 1000 pasien terkonfirmasi positif corona. Para pasien dan keluarganya tentu tinggal dan membaur di lingkungan masyarakat. Sebab itulah sebaiknya masyarakat tahu bagaimana menyikapi ketika ada warga di lingkungan mereka yang terpapar Covid-19.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mensosialisasilan protokol kesehatan keluarga guna menekan angka penyebaran corona. Dalam protokol yang dirilis pekan lalu, dijelaskan apa yang sebaiknya dilakukan ketika salah satu warga terpapar Covid-19. Dan hal pertama yang mesti dilakukan adalah jangan panik ketika ada warga yang terpapar. Sebab jika panik dapat mengurangi efektivitas sistem kekebalan tubuh.
Hal yang kedua adalah tetap menerapkan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, serta menjaga jarak. Kemudian Hal ketiga adalah membatasi diri untuk berinteraksi secara fisik dengan warga dan masyarakat sekitar. Hal ini tentunya untuk mengurangi kemungkinan terpapar corona.
Keempat, ingatkan selalu warga untuk menjaga kebersihan dan disinfeksi lingkungan rumah masing-masing. Yamg kelima adalah jangan berikan stigma negatif dan tumbuhkan rasa empati baik kepada yang warga terpapar maupun yang sudah sembuh dari Covid-19. Hal ini sangat penting dilakukan dan jangan lupa bantu pemenuhan logistik bagi warga yang menjalani isolasi mandiri, atau lanjut usia yang tidak memiliki keluarga. Terakhir, laporkan kepada Satgas Penanganan Covid-19 di RT/RW setempat jika ada warga positif Covid-19 yang melanggar protokol kesehatan di luar rumah.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Karawang Abdul Aziz melalui sekretarisnya, Amid Mulyana mengajak kepada lapisan masyarakat Karawang agar waspada dan antisipasi bersama penyebaran covid-19 di lingkungan keluarga dan lingkunngan sekitar. Hal ini tentu dengan selalu menerapkan pola hidup 3M. Dengan Menerapkan pola hidup tersebut dinilai efektif sebagai langkah awal dalam mencegah penularan Covid-19.
Amid mengatakan, keluarga merupakan salah satu garda terdepan dalam pencegahan dan pengendalian penularan covid-19. “
Kami berharap keberadaan perempuan sebagai manajer keluarga, dapat berperan aktif sebagai benteng pertahanan untuk memutus rantai penularan covid-19. Dalam situasi saat ini diharapkan keluarga menjadi contoh terdepan di lingkungan masing-masing untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, dimana keluarga dapat melakukan pencegahan mandiri ketika ada anggota keluarga ada warga sekitar yang terpapar,” ucapnya. (din)