KARAWANG

Tim Unsika Temukan Banyak Warga Belum Paham Stunting

KARAWANG, RAKA – Kasus stunting di Kabupaten Karawang menarik perhatian dari Tim Pengabdian Masyarakat Kebidanan Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) untuk memberikan edukasi terkait penguatan gizi kepada masyarakat. Hal ini bertujuan untuk mencegah adanya kasus stunting kembali. Kegiatan ini dilakukan di Desa Cadaskertajaya.
Dosen Program Studi Kebidanan di Fakultas Kesehatan Unsika Irma Yanti, telah mengajukan kerjasama pemberian kelas balita yang telah tersebar di 5 posyandu. Peserta yang terlibat berupa para ibu yang mempunyai balita usia 24 hingga 59 bulan. “Kami dari pihak fakultas dan prodi sudah melakukan pengajuan kerjasama dan melaksanakan pemberian kelas balita di 5 posyandu,” ujarnya, pada Senin (20/2).
Di desa tersebut, lanjutnya, hingga saat ini masih banyak yang belum mengetahui perihal stunting pada anak. Hal ini mendorong seluruh tim untuk memberikan ilmu tentang definisi stunting, upaya pencegahan stunting, dampak jangka pendek dan panjang, keluarga sadar gizi (kadarzi), 1000 HPK, tumbuh kembang anak. Ia menuturkan setelah adanya edukasi, masyarakat di sekitar telah mulai memahami terkait stunting. “Awalnya memang ada beberapa masyarakat yang belum paham apa itu stunting. Alhamdulillah setelah diberikan penjelasan dari kami jadi bisa mengerti dan memahami tentang stunting ini,” tambahnya
Irma menegaskan, adanya stunting disebabkan oleh adanya kemiskinan, pemberian asupan gizi yang kurang dan tidak seimbang, keterbatasan pengetahuan dari ibu. Ia menyampaikan ibu hamil dan pasca persalinan perlu memerhatikan asupan gizi yang diberikan untuk anak. Salah satu upaya pecegahannya melalui intervensi gizi spesifik pada ibu hamil. Kemudian dapat membuka kelas bagi ibu hamil. “Kelas ibu hamil merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menyebarkan informasi yang berkaitan dengan gizi dan kesehatan saat kehamilan untuk mencegah stunting,” tutupnya. (nad)

Related Articles

Back to top button