KARAWANG

Tingkatkan Kesejahteraan Penjaga Palang Pintu KA

KARAWANG, RAKA – Banyaknya pabrik di Karawang ternyata tidak menjamin orang Karawang bisa bekerja di pabrik. Salah satunya Atim Bule, penjaga palang pintu rel kereta api Warungbambu.
Atim Bule (43) penjaga pintu rel kereta api Warungbambu mengatakan bahwa dirinya memilih menjadi penjaga pintu rel kereta api ini karenan minimnya lapangan pekerjaan. “Susah cari pekerjaan jadi ya sudah jadi ini aja,” katanya, kepada Radar Karawang, Rabu (18/05).
Di tengah sulitnya mencari pekerjaan, Atim beruntung ada yang menawarinya pekerjaan sebagai penjaga palang pintu perlintasan kereta api Warungbambu. “Ya alhamdulillah waktu itu saya ditawarin pekerjaan sebagai penjaga palang pintu perlintasan kereta api, dan ikut training dulu di Madiun selama beberapa minggu,” tambahnya.
Ia menuturkan bahwa setelah kejadian 2019 saat pintu rel kereta api Warungbambu ditutup dan akhirnya dibuka kembali. Perlintasan kereta api Warungbambu dikelola oleh pemerintah sehingga dirinya mendapatkan gaji. “Kalau saya digaji 1,5 juta perbulan oleh Dinas Perhubungan,” tuturnya.
Dirinya pun menceritakan bahwa yang digaji saat ini cuma satu orang saja yakni dirinya sendiri, kalau pembantu yang lain itu sukarela dari warga yang melintas. “Kalau pembantu karena itu sukarela dapat dari masyarakat yang melintas paling tiap hari dapat Rp20 ribu,” paparnya.
Lelaki yang sering disapa Atim Bule ini pun berharap, kedepan pemerintah lebih mengedepankan lagi kesejahteraan penjaga palang pintu. “Saya berharap kedepan lebih terhadap kesejahteraan penjaga palang pintu,” harapnya.
Sementara itu, Ahmad (39), penjaga palang pintu pembantu membenarkan bahwa baru satu orang saja yang benar-benar di gaji oleh pemerintah. ” Iya kalau saya belum dapat gaji, tapi nanti rencananya katanya akan ada dua orang yang akan berangkat pelatihan, mudah-mudahan saya bisa ikut,” tandasnya. (fjr)

Related Articles

Back to top button