Pelakor jadi Pejabat Eselon II
PURWAKARTA, RAKA – Perempuan perebut laki orang atau yang biasa disebut Pelakor sedang ramai diperbincangan di tengah-tengah masyarakat. Ternyata, Pelakor terjadi juga di lingkungan ASN Purwakarta.
“Ini jadi pelajaran berharga bagi keluarga, walaupun di masa-masa sulit kami bisa melewatinya,” ucap Derita, di salah satu rumah makan yang ada di seputaran Pemda Purwakarta, Selasa (13/08).
Walaupun saat ini si pelakor sudah menjadi pejabat golongan eselon II, Derita hanya mengingatkan bahwa dirinya pernah tersakiti oleh salah satu ASN yang ada di Purwakarta. “Sebenarnya kejadian ini terjadi di tahun 1998, atau 21 tahun lalu. Saat itu kita semua masih susah. Saya masih honorer, suami juga honorer, hanya si pelakorlah saat itu yang sudah menjadi PNS,” tambah Derita, mengingat kembali masa-masa kelam dalam rumah tangganya yang akhirnya berhasil diselamatkan.
Ia mengatakan, kejadian dan rasa sakit hati yang sudah terjadi tidak akan bisa terobati, walaupun sudah puluhan tahun ia mengaku tetap akan ingat betapa hancur hatinya saat itu. “Gimana hati saya tidak hancur, mengetahui sahabat saya sendiri berselingkuh dengan Donjuan (suami),” ujarnya.
Kemudian, tambahnya, ia juga harus menanggung seluruh biaya perselingkuhan suaminya yang nilainya sangat fantastis. Sampai kurang lebih satu tahun ia harus mencicil bayaran, karena suaminya dinilai telah menerima banyak uang dari pelakor. “Kebayang kan, gaji honorer untuk kebutuhan sehari-hari saja masih kurang, malah dipakai nyicil,” ujarnya kesal.
Ia juga tak habis pikir, karena saat itu mau saja untuk mengembalikan uang yang dikeluarkan si pelakor berselingkuh dengan suaminya.
Waktu itu tidak mengenal istilah pelakor, sehingga Derita selalu bilang sebutan lain. “Ini sengaja saya sampaikan, agar pemegang kebijakan di kota ini tahu orang-orang di sekelilingnya memiliki masa lalu seperti itu. Agar berhati-hati saja, tidak ada maksud lain,” tambahnya. (zie/adw/pj)