Usai Pemilihan Calon Kades Jual Rumah
PERLU DIEVALUASI: Pelaksanaan pilkades serentak di Karawang perlu dievaluasi.
KARAWANG, RAKA – Pemilihan kepala desa (Pilkades) di 45 desa sudah selesai dengan baik tanpa ada kericuhan. Namun tetap saja, pelaksanaan pilkades harus dievaluasi karena dinilai masih ditemukan sejumlah persoalan. Besarnya biaya nyalon, sampai ada calon kades menjual rumahnya.
Kepala Departemen Politik, Hukum dan HAM Balai Musyawarah Indonesia (Bamuswari) Endang Subhan mengatakan, pilkades serentak telah menghabiskan anggaran Rp3,3 miliar. Bamuswari melakukan pemantauan pilkades di 45 desa di 22 kecamatan. “Bamuswari hadir dalam pemantauan proses pilkades dari mulai penganggaran pilkades, proses sensus, proses pendaftaran, proses DPS, DPT dan proses penetapan sampai pelaksanaan. Tujuannya untuk mengetahui pelaksanaan pilkades di 45 desa, sebagai bahan kajian dan penelitian pemilih di daerah industri,pertanian dan pasir pelaksanaan pilkades yg akan di audensikan dengan instasi terkait dari DPMD dan Mendagri dan lainnya,” ucapnya, pada Radar Karawang, Selasa (25/2).
Hasil pemantauan, lanjutnya, banyak hal yang ditemukan, di antaranya masih ada warga yang memiliki hak pilih tidak terdaftar dalam DPT, anggaran yang dikucurkan pemda tidak mencukupi semua keperluan pelaksanaan pilkades, masih terjadi adanya pungutan dana kepada calon kepala desa, diduga money politik, bahkan sampai ada calon kepala desa yang setelah pasca pencalonan sampai menjual rumahnya. “Dari sisi lain, pilkades 2020 ini lebih baik dari pilkades sebelumnya baik dari sisi kepanitiaan maupun dari kesadaran calon kepala desa dan pendukungnya untuk menerima hasil pilkades,” tuturnya.
Endang meneruskan, dibeberapa desa memang masih ada kesalahan yang di buat oleh panitia pilkades. “Semoga masalah-masalah di lapangan tidak menimbulkan hal-hal yang negatif dan berharap dapat diselesaikan oleh panitia dan saksi-saksi calon dengan baik,” paparnya
Tak hanya itu, tambahnya, kesadaran partisipasi pemilih masyarakat cukup tinggi. Cuaca hujan yang membuat lokasi TPS becek dan tergenang air tidak menjadi halangan. “Saya berharap kedepannya, panitia agar lebih memperhatikan lokasi TPS dengan situasi di musim hujan, agar masyarakat lebih antusias lagi datang ke lokasi TPS pilkades,” pungkasnya. (asy)