ISOLASI: Bupati Cellica Nurrachadiana dan sejumlah kepala dinas di isolasi di RSUD Karawang.
Cellica Kerja dari Rumah Sakit
KARAWANG, RAKA – Sudah dua pekan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mendapatkan perawatan, namun, hal tersebut tak menghalanginya bekerja. Selama di rumah sakit, Cellica yang dinyatakan positif corona 24 Maret 2020 lalu itu tetap bekerja.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang dr. Fitra Hergyana mengatakan, sebanyak 33 pasien terkonfirmasi positif corona di Karawang dalam keadaan baik. Selama menjalani perawatan di rumah sakit rujukan gejala yang mereka alami hanyalah gejala ringan. Termasuk Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana yang saat ini tengah dalam perawatan isolatif di RSUD Karawang bersama 23 pasien terkait corona lainnya. . Berdasarkan kondisi tersebut para pasien diharapkan dapat pulih dan sehat kembali dalam waktu dekat. “Ibu Cellica alhamdulillah saat ini sangat sehat, beliau selalu work from hospital, selalu memantau bagaimana perkembangan Covid-19 di Kabupaten Karawang,” tuturnya, Kamis (2/4).
Fitra mengklaim, para pasien terkait corona dirawat sesuai standar prosedur yang ditetapkan Kementerian Kesehatan. Mereka mendapat treatment pemberian antivirus dan antibiotik untuk memulihkan kondisi kesehatan. Disampaikannya, “Terima kasih untuk para dokter, perawat, lalu juga bidan, petugas labiratorium, petugas radiografer dan tenaga kesehatan lainnya yang sudab membantu penanganan Covid-19 ini,” ucapnya.
Selama dalam masa isolasi, tak dipungkiri kejenuhan dirasakan oleh sejumlah pasien positif corona. Salah satunya diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Karawang Arief Bijaksana yang sudah beberapa hari menjalani isolasi. Arief mengatakan bahwa kondisi kesehatannya dalam keadaan baik selama dinyatakan positif corona. Ia merasa jenuh karena hanya tinggal sendiri di dalam satu ruangan. “Alhamdulillah sehat. Tapi jenuh di ruangan gak bisa kemana-mana. Pengen pulang tapi standarnya harus diikuti. Jadi pasrah saja nerima apa adanya,” tulis Arief melalui pesan WhatsApp kepada Radar Karawang.
Senada diungkapkan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Ade Sudiana. Dirinya yang sudah menjalani isolasi selama sembilan hari juga merasa jenuh. Karena aktivitasnya di dalam ruang isolasi sangat terbatas. “Paling makan, tidur sama jalan-jalan di dalam ruangan saja. Nonton TV juga tidak boleh supaya tidak mendengar kabar atau informasi yang negatif. Pakai AC juga tidak boleh. Kalau makanan gak ada yang dilarang,” kata Ade, melalui sambungan video call.
Selama menjalani isolasi atau protokol penanganan virus corona, dirinya belum pernah bertemu dengan anak-anak dan keluarganya. Komunikasi yang dilakukan dengan orang-orang terdekatnya hanya melalui video call. Diakuinya, suport dari luar melalui pesan whatsapp atau video call menjadi penghibur dan penguat dirinya untuk tegar menjalani isolasi. “Kalau ada telepon atau VC dari rekan-rekan dan keluarga itu senang. Jadi tidak terlalu jenuh,” ucapnya.
Ade menceritakan, pada saat awal ia merasakan batuk, demam, mual dan pegal-pegal. Namun saat ini kondisi kesehatannya dalam keadaan baik dan sehat. Tetapi karena prosedur harus tetap dijalankan, kurang lebih selama lima hari kedepan dirinya harus tetap berada di dalam ruang isolasi bersama Kepala BKPSDM Asep Aang Rahmatullah dan Kepala BPMPT Eka Sanatha. “Kalau saya bareng tiga orang. Sama Pak Asep Aang dan Pak Eka. Karena masuknya juga bareng,” ujarnya.
Untuk bisa kembali berkumpul dengan keluarganya, lanjut Ade, setidaknya harus dua kali dilakukan tes swap dan hasilnya dinyatakan negatif. Dia juga berharap agar proses pengobatan dan protokol penyembuhan bisa berjalan sampai tuntas, dan juga diberikan kembali kesehatan agar bisa beraktivitas seperti biasa. “Harus dua kali negatif baru bisa kumpul bareng keluarga. Saya besok tes lagi swapnya. Kalau sekarang pakaian juga tidak boleh dicuci di rumah. Harus sama petugas,” tuturnya.
Terakhir, dia berpesan kepada semua masyarakat agar selalu menjaga kesehatan dan melakukan pencegahan, dengan melakukan pola hidup sehat dan selalu membiasakan untuk mencuci tangan serta rutin berolahraga. “Jangan panik. Tetap menjaga kesehatan dan tidak banyak beraktivitas. Karena di luar tidak tahu siapa saja yang terpapar virus,” pungkasnya. (din/nce)