KARAWANG

Warga Desak Produksi Caustic Soda Dihentikan

CIAMPEL, RAKA- Puluhan warga Desa Kutamakmur dan Kutanegara, Kecamatan Ciampel melakukan aksi unjuk rasa di depan gerbang PT. Pindo Deli 2 untuk meminta pihak perusahaan menutup atau merelokasi departemen produksi caustic soda.
Sebelumnya, pada hari Sabtu (20/1) telah terjadi kebocoran pipa gas caustic yang berdampak kepada masyarakat sekitar yang harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami muat, pusing, tenggorokan kering, sesak nafas dan mata perih.
Salah satu peserta unjuk rasa warga Kutamakmur Nani (45) mengatakan, peristiwa terjadi bocarnya gas caustic soda ini sudah lima kali, dan kemarin yang paling terparah, karena ratusan masyarakat harus dilarikan ke beberapa rumah sakit. “Kemarin kejadiannya yang paling parah, korbannya ratusan orang, ada anak-anak, remaja dan orang tua. Dan hari ini masih ada masyarakat yang masih di rumah sakit belum bisa pulang,” terangnya, pada Senin (22/1).
Menurutnya, karena kemarin kejadian yang paling parah, untuk itu kami masyarakat melakukan unjuk rasa meminta perusahaan untuk menutup produksi caustic soda atau merelokasinya ke tempat lain. “Pokoknya dipindahkan saja causticnya, kalau engga ditutup saja, jangan produksi lagi, terus jangan sampai ada perwakilan-perwakilan (pertemuan),” katanya, pada Senin (22/1).
Selain itu, warga Kutamekar Domo (52) mengatakan, selama ini ini kompensasi dari perusahaan hanya memberikan Rp50 ribu perbulan kepada setiap kepala keluarga, ini pun tanpa sosialisasi atau mengumpulkan seluruh masyarakat. “Warga hanya diberi 50 ribu perbulan, itu tidak tahu uang apa, tapi warga ambil aja, karena tidak ada sosialisasi atau kumpulan seluruhnya masyarakat, kalau warga tahu itu uang (kompensasi) pasti nolak, emangnya uang Rp50 ribu cukup soalnya ini nyawa,” terangnya.
Menurutnya, kalau pun dilaksanakan rapat namun yang diundang hanya tokoh-tokoh saja, seharusnya musyawarah yang hadir seluruh masyarakat. Akibat kejadian bocornya gas caustik yang kemarin paling parah, makan masyarakat meminta penutupan produksi caustic soda. “Kami minta penutupan, kalau matikan bukan hewan ini manusia pak, bapak (pihak perusahaan) bilangnya akan tanggungjawab tapikan orang mati enggak akan hidup lagi. Perusahaan di sini enak-enak berusaha tapi masyarakat di sini dianggapnya hewan,” terangnya.
Pihak perusahaan Adil Teguh mengatakan, bahwa perusahaan akan bertanggungjawab atas peristiwa kejadian bocornya gas caustic soda. Untuk penyebab peristiwa ini akibat kelalaian manusia dan saat ini dalam penyidikan penegakan hukum. “Kalau mengenai penutupan kita tidak dapat mengambil keputusan, karena menutup satu perusahaan tentu ada prosedurnya. Sementara untuk produksi caustic saat ini memang sudah disetop karena dalam penyelidikan penegak hukum dan jangan sampai terjadi lagi. Kami melakukan penutupan sementara menunggu hasil penegak hukum,” tuturnya.
Akhirnya warga dan pihak perusahaan membuat surat kesepakatan yang isinya pasal 1 pihak perusahaan mengakui bahwa terjadi evakuasi warga Desa Kutamakmur dan Kutanegara yang dirujuk ke rumah sakit di Karawang akibat dari kebocoran gas departemen caustic soda PT. Pindo Deli 2 yang terjadi pada tanggal 20 Januari 2024, pasal 2 pihak perusahaan memohon maaf kepada seluruh warga masyarakat, khususnya Desa Kutamakmur dan Kutanegara atas kejadian tersebut, pasal 3 pihak perusahaan siap mengganti rugi dan memberikan kompensasi kepada masyarakat yang terdampak dan pengobatan sampai sembuh, pasal 4 pihak perusahaan bersedia untuk merelokasi agar tidak berada di lingkungan Kutamakmur dan Kutanegara, dan pasal 5 pihak perusahaan memberhentikan produksi departemen caustic soda sampai menunggu proses hukum penyelidikan. (zal)

Related Articles

Back to top button