Karawang

Kasus Covid-19 Mulai Merangkak Naik

DIPERIKSA: Sejumlah petugas kesehatan sedang memeriksa pasien corona

KARAWANG, RAKA – Setelah beberapa bulan melandai, kini kasus Covid-19 mulai merangkak naik di Kabupaten Karawang.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, sejak Kamis (25/11) jumlah pasien corona bertamah dari dua pasien menjadi lima pasien. Dan terus bertambah menjadi enam orang, Senin (29/11). Begitu pun yang isolasi mandiri, dari Sabtu (27/11) sebanyak empat orang, kemarin menjadi lima orang.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Karawang Fitra Hergyana berkali-kali mengingatkan masyarakat agar terus waspada, tetap menjaga protokol kesehatan karena virus tersebut belum pergi dari Karawang. “Untuk yang sudah divaksin juga tetap harus menjaga protokol kesehatan. Jangan lengah karena masih ada kasus di Karawang,” ucapnya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendukung rencana pemerintah untuk menerapkan PPKM Level 3 selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. “Jika itu keputusan dari pemerintah pusat, saya kira kita akan menyesuaikan sehingga jumlah kerumunan, jumlah kegiatan selama Nataru itu bisa kita kendalikan dengan baik,” kata dia.

Ia mengamini libur panjang kerap memicu kenaikan kasus Covid-19. “Dimana ada potensi liburan yang panjang, dan kerumunan yang masif, tentunya potensi massal Covid itu akan masih mengintai, kira-kira begitu,” kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan pengalaman mengajarkan untuk menekan penyebaran Covid-19 tidak bisa dilakukan hanya oleh satu daerah saja. “Covid mengajarkan tidak bisa dikendalikan di level daerah, harus lintas daerah,” kata dia.

Menurut dia, momentum penurunan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini harus terus dijaga. “Yang paling penting Covid yang sekarang sudah turun harus terus kita pertahankan. Jangan sampai kita euforia sehingga naik lagi,” kata dia.
Pemerintah berencana menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 3 pada masa libur Natal dan Tahun Baru atau libur Nataru. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pun meminta para pengelola wisata memahami bahwa penerapan kebijakan itu demi mencegah lonjakan kasus. Berkaca pada ledakan kasus Covid-19 sebelumnya, Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Hery Trianto mengatakan lonjakan kasus kerap terjadi sekitar tiga sampai empat pekan setelah libur panjang. “Sekarang, misalnya di Eropa sedang tinggi-tingginya, sehingga sejumlah negara melakukan lockdown. Jadi mau tidak mau, kita harus bersiap-siap juga dengan kemungkinan-kemungkinan itu,” ujarnya.

Ia juga menyebut lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia selalu tiga sampai empat bulan lebih lambat dari negara lain sehingga pembatasan perlu dilakukan. “Jadi gas dan rem itu harus secara fleksibel digunakan, tentu saja dengan meminimalkan risiko-risiko ekonomi yang timbul,” kata Hery ihwal penetapan kebijakan PPKM level 3.

Sementara itu, pada perkembangan kasus positif Covid-19 di Indonesia, DKI menyumbang kasus paling banyak, yakni 1.037. Disusul Jawa Barat dengan 798 kasus, lalu Jawa Tengah dengan 474 kasus positif. Pada perkembangan kasus sembuh, paling banyak disumbangkan DKI Jakarta yakni 1.227. Disusul Jawa Barat 94, Jateng 580, Jatim 413, DIY 303, Banten 209, dan Bali hanya 4 kasus sembuh dalam 13 hari terakhir. (psn)

Related Articles

Back to top button