Karawang

196 Rumah Terendam, 379 Orang Ngungsi

KARAWANG, RAKA – Banjir akibat luapan Sungai Cibeet sudah menjadi tamu tak diundang langganan warga Kampung Pangasinan, Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat. Bahkan, tidak ada hujan sekalipun, debit air sungai tersebut meluap akibat tingginya intensitas hujan di daerah Bogor.
Selain faktor tersebut, letak geografis Kampung Pangasinan yang berada dekat pertemuan Sungai Cibeet dan Sungai Citarum juga mempengaruhi tingkat keparahan banjir. Terkini, kampung tersebut sudah beberapa hari terendam. Berdasarkan data yang diperoleh dari Pemerintah Desa Karangligar pukul 11.00, Senin (8/5), tercatat empat RT masih dilanda banjir, yaitu delapan rumah yang dihuni 30 orang di Kampung Pangasinan RT 002 RW 001, dengan ketinggian air 30 centimeter. Sebanyak 25 rumah yang dihuni 90 orang termasuk 10 balita dan 2 bayi di Kampung Pangasinan RT 003 RW 001. Di sana ketinggian air 50 centimeter. Kemudian 50 rumah yang dihuni 225 orang termasuk 15 balita dan 2 bayi di Kampung Pangasinan RT 004 RW 001. Ketinggian air menyentuh 80 centimeter. Terparah ada di Kampung Kampek RT 005 RW 002. Di sana banjir setinggi 150 centimeter merendam 107 rumah yang dihuni 379 orang, termasuk 40 balita. Total rumah yang terendam 190 unit, dihuni 724 orang, termasuk 67 balita dan 4 bayi.
Selain merendam rumah warga, sejumlah sekolah terendam banjir. Imbasnya, kegiatan belajar mengajar di sejumlah sekolah yang ada di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat terganggu. Salah satunya, di SMPN 1 Telukjambe Barat. Seluruh kelas dan ruang guru teredam banjir sejak Kamis lalu. Hal itu membuat pihak sekolah terpaksa meliburkan kegiatan belajar. Lokasi sekolah juga berada di titik terparah banjir sehingga akses menuju sekolah sulit dilalui. Banjir juga melanda Dusun Tegalluhur RT 003 RW 002 Desa Sukamakmur, Kecamatan Telukjambe Timur. Sebanyak enam rumah yang dihuni 28 orang termasuk satu balita terendam air berketinggian hingga 40 centimeter.

Satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Kaming mengatakan, banjir yang terjadi di Karangligar itu disebabkan luapan dari Sungai Cibeet dan kiriman air dari Sungai Cipamingkis. Saat itu debit air di Cibeet dan Citarum cukup tinggi.
“Jadi bukan hujan di wilayah, tapi karena kiriman aja dari udik, luapan sungai dari Cibeet dan Citarum,” kata Kaming saat ditanya, Senin (8/5).

Lebih lanjut Kaming mengatakan, saat ini masih ada rumah yang terendam air di dua dusun di Karangligar yaitu Dusun Pengasinan dan Dusun Kampek. Dan sebagian rumah lainnya sudah surut dari banjir.
“Warga RT 04 bertahan di rumah masing-masing karena ketinggian air tidak terlalu dalam. Untuk RT 05 Dusun Kampek masih ada yang mengungsi di masjid dan di rumah tetangga,” ujarnya.

Kaming mengaku BPBD sudah menyalurkan bantuan logistik seperti tikar, perlengkapan bayi dari Dinas Sosial, dan ada juga bantuan dari Polres Karawang untuk korban terdampak banjir Karangligar. Termasuk dari Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Wanakerta sudah melakukan pengobatan, dan antisipasi terhadap masyarakat terjangkit penyakit.
“Alhamdulillah semua lini sudah bekerja,” ujarnya.

Kaming sebagaimana perintah dari pimpinannya meminta warga untuk di wilayah yang kerap banjir agar selalu waspada. Karena saat ini cuaca ekstrim walaupun seharusnya sudah musim kemarau, tapi masih ada hujan. Ia juga kerap memberikan pengertian kepada masyarakat di wilayah kerjanya agar selalu waspada.
“Tetap harus waspada dan banjir ini sendiri kiriman dari udik,” pungkasnya.
Aang (38) warga Dusun Pangasinan RT 01, Desa Karangligar mengaku sudah tidak dapat menghitung lagi berapa kali rumahnya terdampak banjir akibat luapan dari Sungai Cibeet dan Citarum. Ia meminta pemerintah harus serius menanggulangi dan mencegah banjir di Karangligar.

Aang menginginkan pemerintah membuat pintu air di hulu sungai Cibeet untuk mengantisipasi terjadinya banjir kiriman dari hulu. Karena pintu air itu setidaknya dapat meminimalisir banjir di Karangligar.
“Saya berharap ada pintu air yang letaknya di hulu sungai Cibeet biar ketika ada luapan itu tidak masuk ke kampung kami,” katanya (mra)

Related Articles

Back to top button