KBM di Sekolah Dimulai Januari 2021
DAFTAR SMA: Sejumlah orang tua datang langsung ke SMAN 1 Ciampel untuk mendaftarkan anaknya sekolah. Meski dalam keadaan pandemi corona, penerimaan siswa baru tetap dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Disdik Diminta Siapkan Kurikulum Baru
KARAWANG, RAKA – Siswa harus lebih bersabar, soalnya kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak akan segera aktif. Hal ini dipastikan setelah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta agar kegiatan di sekolah dimulai Januari 2021 mendatang.
Lamanya libur kegiatan di sekolah, membuat siswa dan guru jenuh terlalu lama di rumah. Muhamad Dahlan, guru SDN Sindangmukti 1, Kecamatan Kutawaluya mengaku dirinya sudah mulai jenuh akibat libur sekolah berkepanjangan sehingga tidak ada aktivitas belajar mengajar bersama anak didiknya, tapi hal tersebut memang untuk kebaikan bersama dalam upaya mencegah penyebaran virus corona. “Sebetulnya udah jenuh tapi tetap kita mengikuti kebijakan dari pemerintah,” jelasnya, kepada Radar Karawang, baru-baru ini.
Kata Dahlan, sejak sekolah diliburkan ini dirinya tidak meninggalkan tugas sebagai pengajar meskipun melalui jarak jauh, namun saat ini tugas untuk siswa tersebut sudah selesai dan hanya tinggal membagikan raport akhir semester. “Kalau tugas sekolah masih ada seperti mengisi nilai buat di rapor, karena pembagian rapor nanti tanggal 17 (Juni),” ujarnya.
Dahlan menambahkan, saat ini dirinya memanfaatkan waktu luang di rumah selain melukis, dia juga mengisi luang dengan memancing untuk menghilangkan rasa jenuh. “Saya ingin pandemi corona ini cepat berakhir supaya bisa beraktivitas di sekolah kembali,” pungkasnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang H. Acep Jamhuri telah instruksikan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk mencarikan kurikulum belajar di rumah yang berkeadilan untuk pelajar. Sesuai dengan arahan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dikatakan Acep, kegiatan belajar tatap muka di Jawa Barat akan dilakukan pada bulan Januari 2021. Ia mengakui kegiatan belajar di rumah melalui daring masih tidak efektif. Terutama masih banyak siswa-siswi yang tidak memiliki fasilitas untuk belajar secara daring. “Jadi harus ada belajar yang berkeadilan untuk pelajar. Belum tentu semua orang ini memiliki fasilitas, jadi harus dicarikan solusinya. Saya sudah meminta Dinas Pendidikan untuk mencarikan solusi,” ungkapnya.
Selama penanganan pandemi korona (Covid-19), tambahnya, sistem belajar di rumah harus tetap menjadi perhatian, tetapi tidak luput juga harus memperhatikan nilai-nilai pendidikan yang berkeadilan untuk masyarakat. (mra/kom)