Uncategorized

KBM Digelar di Rumah Siswa

KANTOR KOORWILCAMBIDIK: Seorang pesepeda melintasi kantor Koorwilcambidik Jayakerta.

JAYAKERTA, RAKA – Koordinator Wilayah Kecamatan Pendidikan Jayakerta memberlakukan kegiatan belajar mengajar luring (luar jaringan) alias tatap muka. Metode Samsung (Samperkeun Langsung) untuk mengantisipasi siswa yang tidak memiliki sarana pembelajaran daring seperti handphone dan laptop.

Dadang Hermawan, ketua Korwilcambidik Jayakerta mengatakanm sampai saat ini di wilayah kerja Korwilcambidik Jayakerta masih menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Kata dia PJJ ini dibagi menjadi tiga mekanisme, yaitu daring, luring dan mengkombinasikan antara daring dan luring. “Untuk Jayakerta (karena) kondisi di lapangan tidak memungkinkan karena sarananya belum memadai, sehingga kami memakai sistem luring,” jelasnya kepada Radar Karawang, Selasa (18/8).

Pembelajaran dengan sistem tatap muka ini dibagi menjadi beberapa kelompok, Dadang mengatakan sesuai dengan surat edaran, setiap kelompok tidak lebih dari lima sampai tujuh siswa karena untuk mencegah terjadi kerumunan. Pembelajaran luar jaringan tersebut dilaksanakan di rumah orang tua siswa, tempat ibadah, dan ada juga yang dilaksanakan di gardu pos ronda. “Pengelompokan tersebut sesuai dengan zonasi rumah artinya rumah siswa yang berdekatan. Kemudian guru (kami) datang ke rumah kelompok tersebut setiap hari,” ujarnya.

Selama pembelajaran luar jaringan diberlakukan penerapan protokol kesehahatan seperti memakai masker, jaga jarak, dan hanya diberi waktu maksimal dua jam untuk satu kelompok. Kemudian selama belajar, siswa diharuskan memakai seragam sekolah. “Setiap hari paling guru keliling ke dua tempat kelompok belajar dengan membawa white bord,” kata Dadang.
Pembelajaran luring di tengah pandemi dinilai tidak efektif, kemudian tidak melulu menerapkan protokol kesehatan. Pasalnya dalam melangsungkan pembelajaran di luar sekolah kerap terjadi perkumpulan atau kerumunan masyarakat, sehingga ada kehawatiran penyebaran Covid-19 terutama untuk kelas bawah.
“Kemudian yang namanya belajar hanya dua jam dengan waktu terbatas dan tidak maksimal termasuk didalamnya kesulitan tempat,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button