Ke Sekolah Lewati Banjir
BERANGKAT SEKOLAH: Salah seorang anak di Rengasdengklok menenteng sepatunya karena melewati genangan air untuk ke sekolah. Meski banjir belum surut, tidak menyurutkan semangatnya untuk belajar.
Air di Rengasdengklok Belum Kering
RENGASDENGKLOK, RAKA – Meski air belum benar-benar surut, tak menghalangi langkah anak-anak Rengasdengklok untuk sekolah. Mereka rela berjalan sambil basah-basahan melewati genangan air.
Orang tua siswa SDN Rengasdengklok Selatan III Maryati (40), warga Dusun Krajan A RT 05 RW 02, mengaku baru kemarin kedua anaknya mulai masuk sekolah lagi, setelah banjir melanda wilayah Rengasdengklok. “Kalau hari Senin sama Selasa saya masih beres-beres di tenda, terus baju sekolah anak-anak juga masih pada numpuk campur sama pakaian lain,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Rabu (26/2).
Akses jalan dari posko banjir ke sekolah masih digenangi air, hal itu tak menutup kemungkinan seragam sekolah anaknya akan sering basah. Akibatnya Maryati, membeli seragam batik dan olahraga baru, supaya kedua anaknya itu tetap menjalankan aktivitas belajar mengajar di sekolah. “Yang belinya juga anak saya tadi di sekolah, soalnya malu kalau sekolah gak pakai seragam,” katanya.
Amarullah, guru bidang studi olahraga SDN Rengasdengklok Selatan III mengaku beruntung gedung SD ini tidak terendam banjir, tidak seperti beberapa sekolah yang diliburkan karena terdampak banjir. Meski tidak banjir, tapi ada beberapa keluarga siswa SDN Rengasdengklok Selatan III ini yang menjadi korban banjir sehingga anak-anak tidak masuk sekolah. “Bukan hanya siswa, rumah guru di sini juga kebanyakan ada yang terkena banjir,” ujarnya.
Sejak hari Senin setelah banjir datang, para siswa SDN Rengasdengklok Selatan III ini sudah ada yang tidak masuk sekolah sekitar 60 persen dari jumlah keseluruhan 587 siswa, tapi proses kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan normal. Kemudian untuk hari Selasa jumlah murid yang masuk sekitar 75 persen. “Hari ini juga masih ada yang gak masuk, paling 10 persen karena sudah mulai surut juga,” ucapnya.
Beben Nurhaendi, guru kelas VI C SDN Rengasdengklok Selatan III menuturkan, meski ada beberapa rumah keluarga siswa terendam banjir, semua siswa yang masuk kelas ini berseragam sekolah sebagaimana mestinya. Namun, dia mentolerir bagi siswa yang tidak masuk sekolah karena alasan kebanjiran. “Murid saya orang (dusun) Katalaya belum pada masuk, sama Kalijaya,” ujarnya.
Beben menambahkan, rencananya pihak sekolah akan memberikan bantuan atau sumbangan kepada siswa SDN Rengasdengklok Selatan III korban terdampak banjir. (mra)