Kebakaran, Warga Mekarmulya ‘Panik’ 50 Menit
PANIK: Sejumlah warga Desa Mekarmulya, Kecamatan Telukjambe Barat, terlihat panik saat terjadi bencana alam. Hal ini bukan kejadian sebenarnya, simulasi bencana yang digelar BPBD Karawang.
TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Tiba-tiba suasana kantor Desa Mekarmulya, Kecamatan Telukjambe Barat geger. Orang-orang berlarian tak karuan menyelamatkan diri karena ada bencana banjir. Lho, kok, banjir. Padahal saat ini musim kemarau. Ternyata itu adalah simulasi kesiapsiagaan bencana banjir yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, melibatkan Satgas BPBD Karawang, relawan, dan perwakilan masyarakat juga aparatur desa, Senin (23/9).
Kepala BPBD Kabupaten Karawang Asep Wahyu Suherman mengajak seluruh pegawai BPBD beserta relawan masyarakat yang ikut serta dalam simulasi tersebut, dapat memahami dan mengenal tentang tata cara pemasangan tenda, dan pembukaan tenda serta lainnya.
“Simulasi dan praktek lapangan ini bertujuan untuk menguji kesiagaan petugas dalam hal penanggulangan bencana, agar mereka sigap datang ke lokasi tempat kejadian untuk melaksanakan tugas penyelamatan, dan penanggulangan terhadap ancaman bahaya bencana kepada masyarakat,” terangnya.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kegiatan simulasi bencana yang diikuti oleh pembina TNI, BPBD, PMI, aparatur desa dan personel lainnya. Simulasi ini sebagai salah satu upaya untuk melatih personel menangani potensi bencana yang terjadi di wilayah Kabupaten Karawang.
Kegiatan simulasi yang berlangsung sekitar 50 menit melibatkan 150 orang, dan memperagakan penanganan para korban dalam berbagai situasi, seperti kebakaran, longsor, dan pegerakan tanah. Sejumlah petugas dengan cepat mengevakuasi korban baik dengan menggunakan tandu, mobil ambulans, dan kendaraan lainnya.
Irawan, satgas BPBD Kecamatan Telukjambe Barat mengatakan, sasaran kegiatan tersebut untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi bencana alam di sekitarnya, seperti kebakaran, longsor, dan banjir. Selain itu, juga untuk meningkatkan semangat gotong royong dalam menangani bencana alam. “Dan yang penting, kegiatan ini untuk mendorong masyarakat agar siap menghadapi bencana, tahu apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana,” katanya.
Menurut dia , Desa Mekarmulya menjadi wilayah langganan banjir. Ia mengaku, dengan adanya simulasi bencana alam membutuhkan kewaspadaan serius dari semua elemen, termasuk masyarakat. “Sebab, bencana itu kita tidak tahu kapan terjadinya. Yang bisa kita lakukan, bagaimana agar tidak panik menghadapinya, sehingga dampak bencana bisa diminimalisasi,” pungkasnya. (yfn)