Keberangkatan Haji Diundur Sehari
KARAWANG, RAKA – Pemberangkatan calon jamaah haji diundur. Markas Yonif Para Raider 305, Telukjambe Timur menjadi titik pemberangkatan calon jamaah haji asal Karawang.
Kasi Plt PHU Kemenag Karawang Iwan Suryawan mengatakan, saat ini telah terjadi perubahan jadwal pemberangkatan calon jamaah haji. Kata dia, yang seharusnya calon jamaah haji diberangkatkan pada Jumat (26/1), berubah menjadi hari Sabtu (27/5). “Jadwal pemberangkatan pada 26 Mei dibatalkan, diundur menjadi tanggal 27 Mei jam 15.05 WIB,” katanya saat ditanya Radar Karawang, Kamis (25/5).
Lebih lanjut Iwan mengatakan, para calon jamaah haji ini harus sudah berkumpul pada Sabtu sore di Asrama 305. Pihaknya juga menyebut ada penambahan kloter, yang mulanya kloter 8 menjadi kloter 11. “Kloter 18, kloter 33 dan ada penambahan menjadi kloter 38, dan kloter 45 serta kloter 65,” imbuhnya.
Iwan menyebut calon jamaah haji ini hanya boleh didampingi oleh satu orang keluarganya saat mengantarkan ke Asrama 305. Menurut Iwan, kuota murni jamaah haji Karawang yang diberangkatkan ini sebanyak 2055 jamaah. Kemudian lanjut usia 48 orang, dan cadangan 205 jamaah. “Dari kuota murni yang tidak melunasi itu cuma sekitar 200-an jamaah, cuma sudah terisi oleh cadangan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, secara teknis saat ada calon haji tidak jadi berangkat, maka akan dialihkan dan diisi oleh kuota cadangan yang ada sesuai dengan aturan main, sehingga tidak bisa berjalan keluar dari aturan. “Jadi ada yang namanya daftar tunggu, ketika jamaah tidak sanggup melunasi bisa digeser jadi cadangan. Cadanganpun ditawarkan, mau melunasi atau tidak. Sistem penawarannya itu berdasarkan nomor urut. Saya berharap mereka bisa dilayani semaksimal mungkin, kita pergunakan amanat sebaik mungkin, pelaksanaan haji insyaallah akan lancar dan nyaman,” imbuhnya
Iwan menambahkan, lokasi pemberangkatan calon jamaah haji di Asrama 305 ini bukan tanpa alasan, pihaknya menyebut tempat tersebut dianggap aman untuk calon jamaah haji. “Jadi ibu bupati itu menginginkan agar safety terhadap jamaah itu terjamin. Karena sering terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Sanim (80), jamaah kloter pertama menyebutkan telah mendaftar haji sejak tahun 2012. Ia mengalami penundaan keberangkatan sejak tahun 2021 lalu. Ia merasa senang dapat menjalankan Ibadah Haji setelah adanya penundaan. “Saya berangkat berdua dengan istri, daftarnya sudah lama dari tahun 2012. Seharusnya saya berangkat 2021 tapi ke pending karena corona, jadi baru dijadwalin lagi sekarang. Alhamdulillah tidak ada penyakit apapun, senang bisa berangkat juga dan tidak diundur lagi,” tutupnya. (mra/nad)