GERBANG SEKOLAH

Kejar Prestasi di Luar Kampus

Mahasiswa Unsika Adam Damiri

KARAWANG, RAKA – Adam Damiri, mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) memiliki sejumlah prestasi. Hal tersebut dibuktikan dengan diraihnya beberapa juara dalam beberapa perlombaan.

Adam Damiri, mahasiswa semester VI Unsika telah meraih juara beberapa perlombaan yang telah ia ikuti sejak awal perkuliahan. Pria kelahiran Bogor tahun 2000 ini juga aktif di LPM Unsika. “Ikut lomba sih udah dari awal masuk kuliah, selain itu juga selama kuliah ini saya mengikuti organisasi yang ada di kampus,” katanya.

Ia memiliki beberapa keahlian yakni menguasai corel draw, photoshop, Ms.Publisher. Selain itu ia juga menguasai dua bahasa asing sekaligus yakni Bahasa Inggris dan Jerman. Selain menempuh pendidikan formal, ia juga menempuh pendidikan informal pada tahun 2012 hingga 2015. Pendidikan informal yang diikuti yakni kursus Bahasa Inggris di salah satu lembaga yang terdapat di Bogor.

Selain keahlian yang dimiliki, ia juga pernah melakukan magang di PT. Pertamina pada tahun 2017. Saat magang ia berada di divisi mekanik. Mahasiswa prodi teknik elektro ini juga mendapatkan beasiswa dari program Jabar Future Leader 2019. Prestasi yang telah diraihnya diantaranya juara II tingkat nasional lomba foto Iptek dan inovasi saat Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-24 di Bali pada tahun 2019. Selain itu ia juga memiliki sejumlah sertifikat, salah satu sertifikat yang dimiliki yakni sertifikat internasional sebagai volunteer Asian Games 2018. Sertifikat tersebut diperoleh diberikan oleh Indonesia Asian Games Organization and Comitte (INA SGOC).

Motivasi ia untuk memperoleh semua prestasi tersebut yakni ingin memberikan bukti bahwa mahasiswa Unsika dapat bersaing dengan universitas lainnya. Selain itu juga ingin membuktikan bahwa mahasiswa juga dapat berprestasi. Saat awal mengikuti perlombaan pihak universitas belum memberikan dukungan apapun. Dukungan berupa materi, fasilitas baru diberikan saat ia semester V. Ia diberikan fasilitas penggunaan laboraturium untuk melakukan perlombaan drone internasional di Universitas Widyatama. Selain itu juga pihak universitas memberikan kelonggaran dalam mengikuti perkuliahan. Kemudian pihak Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat universitas memberikan materi berupa pembiayaan beberapa komponen pembuatan drone. “Mungkin kalau tahap awal karir itu gak terlalu dilirik, tapi sejak semester V sudah mulai difasilitasi,” pungkasnya. (cr6)

Related Articles

Back to top button